TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyebut, sejak menjadi orang nomor dua RI, panggilannya bertambah.
Kini, ia bisa dipanggil abah, kiai, maupun wapres, atau bahkan abah kiai wapres.
Dia mempersilakan dan tak mempersoalkan panggilan tersebut.
Hal itu disampaikan, Ma'ruf dalam kegiatan Musyawarah Besar (Mubes) X Pemuda Pancasila di Hotel Sultan, Jalan Gatot Soebroto, Jakarta, Senin (28/10/2019).
Baca: Massa Gerakan Indonesia Memanggil Berorasi di Patung Kuda Arjuna Wiwaha
"Banyak orang bingung menyebut saya, ada yang nyebut Abah, Pak Kiai, sekarang ada yang nyebut Wapres. Silakan nyebut Abah, Kiai, Wapres; boleh juga Abah Kiai Wapres," ujar dia.
Dihadapan ratusan anggota Pemuda Pancasila itu, ia berpesan agar terus menjaga Pancasila dari berbagai ancaman.
"Karenanya maka semangat kita harus terus bagaimana mengawal Pancasila agar Pancasila tetap abadi seperti apa yang diteriakkan oleh Pemuda Pancasila. Ini saya kira semangat yang tidak boleh pudar: yaitu bagaimana mengawal, menjaga NKRI dari berbagai elemen bangsa yang ingin merusak keutuhan bangsa ini," jelas Ma'ruf.
"Karena bagi kita adalah NKRI harga mati. Baik itu (ancaman) sifatnya gerakan-gerakan separatis, radikalis, maupun terorisme," sambungnya.
Sebelumnya hal yang sama, mengenai panggilan juga pernah diungkap Ketua MUI non-aktif, dalam silaturahmi dan tasyakuran bersama relawan di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Jumat, 25 Oktober 2019.
"Saya dipanggil Abah juga tidak masalah, dipanggil Kiai tidak masalah, dipanggil Wapres tidak masalah. Digabung tiga-tiganya juga tidak masalah," kata Ma'ruf.