Pesan kedua
Tepung tangan kedua para hadirin bergemuruh saat Nadiem berbicara mengenai alasan dirinya menerima tawaran menjadi Mendikbud.
Keberanian dirinya menerima amanat Presiden Jokowi tentu bukan hal mudah, banyak sebagian masyarakat yang meragukan kemampuannya.
"Apakah ada yang mempertanyakan kemampuan saya dengan tanggung jawab sebesar ini? Pasti," ujarnya dengan lantang.
Dalam pidatonya, Nadiem menerangkan waktulah yang akan menjawab ekspetasi masyarakat yang begitu tinggi padanya.
"Apakah saya bisa memenuhi ekspektasi masyarakat yang begitu tinggi pada saya? Waktu yang akan menjawab,” ujar pria yang lahir pada 4 Juli 1984 ini.
Baca: Kecewa Nadiem Jadi Mendikbud, Muhammadiyah : Kementrian Pendidikan Terkait Erat dengan Historis
Pesan ketiga
Sebagai satu di antara menteri yang paling menjadi sorotan tentu beban dan tanggung jawab Nadiem begitu besar.
Namun Nadiem berujar bahwa ia tidak berpikir dua kali untuk membantu generasi di masa mendatang.
Saat itulah ia mendapatkan tepuk tangan meriah untuk ketiga kalinya.
"Tapi pada saat saya diberi kesempatan pada pak presiden untuk membantu generasi berikutnya, saya tidak berpikir dua kali, apapun risikonya," ujar Nadiem serius.
Pesan Keempat
Saat sertijab di kantor Kemendikbud pada Rabu (23/10/2019), Nadiem sering berujar mengenai pentingnya membangun sistem yang baru untuk generasi mendatang.
Dalam pidato khusus untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda, Nadiem memberi kata-kata penyemangat supaya pemuda-pemuda tidak takut untuk gagal.