TRIBUNNEWS.COM – Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik Prabowo Subianto menjadi Menteri Pertahanan, Rabu (23/10/2019) silam.
Masuknya Prabowo Subianto di Kabinet Indonesia Maju sempat menjadi perhatian publik.
Hal tersebut menjadi perhatian karena banyak yang memprediksi, Prabowo bersama Partai Gerindra akan tetap menjadi pihak oposisi.
Namun, politikus muda Faldo Maldini telah ‘memprediksi’ merapatnya Prabowo ke Jokowi sejak empat bulan lalu.
Baca: Faldo Maldini Gabung PSI, Ini Kata Lawan Debat Faldo Saat Pilpres 2019
Hal itu dilihat dari unggahan video YouTube pria yang sempat menjabat sebagai juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada Pilpres 2019 lalu.
Video tersebut berjudul Prabowo (Mungkin) Gabung Jokowi dan diunggah pada 23 Juni 2019 atau sekitar dua bulan pasca Pilpres 2019.
Faldo mengungkapkan, video tersebut adalah tanggapan dari video sebelumnya yang juga menjadi perbincangan menarik publik.
“Video ini adalah respon dari tanggapan terhadap video saya sebelumnya, ‘Prabowo Tidak Akan Menang Pemilu di MK’,” tulis Faldo pada deskripsi video.
Baca: Gugat UU Soal Batas Usia Pilkada, Faldo Maldini Serius Maju Jadi Cagub Sumbar
Tampak Faldo mengenakan kaus hitam bertuliskan ‘TOP 1%’ dalam video berdurasi 18 menit 43 detik tersebut.
Faldo mengungkapkan kemungkinan bersatunya ‘kubu’ Jokowi dan Prabowo.
“Gua nggak bilang jika (Partai) Gerindra gabung ke Jokowi itu buruk, itu realistis. Ketika partai politik berada di lingkaran kekuasaan itu baik,” ucapnya.
Faldo menyampaikan tidak ada hal yang salah jika Prabowo bergabung bersama Jokowi.
“Seandainya, Pak Prabowo Subianto memilih bergabung bersama Pak Jokowi, jika Pak Jokowi terpilih, bagi gua nggak ada yang salah. Asalkan mereka menjaga value yang mereka perjuangkan,” ungkapnya.
Dalam video tersebut, Faldo juga mengungkapkan apa yang harus dilakukan Prabowo jika bergabung bersama Jokowi.
Baca: Profil Faldo Maldini, Politisi Muda yang Memutuskan Hengkang dari PAN