Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan Indra Kramadipa mengatakan, berdasarkan sejarah, tokoh-tokoh Sumpah Pemuda seperti Mohammad Yamin dan Amir Sjarifoeddin dikenal sebagai anak muda yang suka hura-hura.
Namun, Indra mengatakan, keduanya mampu membangun pondasi bangsa yang menjadi modal persatuan Indonesia ketika membicarakan soal bangsa.
Baca: Gibran Rakabuming Tetap Mau Maju Pilkada Solo, Hasto: Namanya Partai Demokrasi, Ada Demokrasinya
Untuk itu, ia mendorong pemuda Indonesia menggelorakan bahasa Pancasila dalam sendi kehidupan sehari-hari.
Pemuda juga harus menjaga semangat persatuan sebagai modal membangkitkan kepercayaan diri.
Pancasila dan pemahaman tentang Sumpah Pemuda dianggap sebagai solusi membangkitkan kepercayaan diri.
Hal itu disampaikan Indra Kramadipa dalam acara peringatan Sumpah Pemuda bertema 'Pemuda Yang Berjati Diri Indonesia' di GOR Bulungan, Jakarta Selatan, Senin (28/10/2019).
"Dia memberikan sumbangsih dengan bahasa persatuan. Saya sangat menyadari bahwa gerakan kita dengan bahasa. Sebuah negara bisa merumuskan satu bahasa yang diisi banyak etnis," kata Indra.
Meski demikian, Indra menilai pemuda harus merumuskan bahasa zaman now dengan Pancasila agar diterima oleh masyarakat dunia.
Hal itu untuk mengangkat kembali Pancasila yang pernah diakui dunia sebagai ideologi yang sempurna.
"Bung Karno dalam PBB mengatakan bahwa Pancasila itu diterima dunia. Ada nilai kemanusiaan, demokrasi, keadilan, ekonomi sosial dan manusia itu harus sadar bahwa dia juga berkebudayaan sejatinya harus berketuhanan. Ini sempurna sebagai pedoman," kata Indra.
Indra juga menganggap konsep semangat Sumpah Pemuda dan Pancasila sudah diterapkan di PDIP.
Sebab, ia meyakini PDIP merupakan partai yang paling luas memberikan ruang kepada pemuda untuk berkreasi.
Sementara itu, sejarawan Bonny Triyana menambahkan, sekarang ini sudah saatnya pemuda membangun karakter dengan berpedoman pada Sumpah Pemuda dan Pancasila.
Dua pedoman itu membuktikan bahwa pendahulu bangsa merupakan tokoh yang penuh percaya diri dan visioner.
"Membangun karakter orang Indonesia sendiri termasuk anak mudanya. Kalau pemudanya minder, lihat orang asing, keder duluan. Orang minder itu betul-betul didorong oleh satu keadaan tidak punya ketidakmampuan, tidak punya pengetahuan, tidak bisa mengimbangi kemajuan," jelas Bonny.
Anggota DPRD DKI Fraksi PDIP Agustina Hermanto yang akrab disapa Tina Toon menyoroti soal pascakemerdekaan banyak pemuda tidak bersatu malah saling menghujat.
Baca: Empat Sepeda Motor Nelayan Diparkir di Pantai Tuban Terbakar dan Tinggal Kerangka
Ia meminta Sumpah Pemuda itu menjadi momentum untuk bersatu dan bekerja keras untuk Indonesia.
"Anak muda yang jadi bagian Indonesia adalah anak muda yang punya spirit, punya semangat berjuang, bekerja, belajar terus dan berkontribusi untuk Indonesia," kata Tina.