TRIBUNNEWS.COM - Pakar Komunikasi Politik, Effendi Gazali menyebut Prabowo Subianto pernah ditawarkan untuk menjadi Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Namun, Effendi Gazali menyebut Prabowo Subianto menolak tawaran tersebut dengan tujuan tertentu.
Kini, Prabowo Subianto justru menjadi Menteri Pertahanan (Menhan) di Kabinet Indonesia Maju.
Dilansir TribunWow.com, hal itu disampaikan Effendi Gazali saat menjadi narasumber dalam acara 'FAKTA' yang diunggah kanal YouTube Talk Show tvOne, Senin (28/10/2019).
• Effendi Gazali Ungkap Kemungkinan Prabowo Maju Pilpres 2024 Didukung PDIP, Berawal dari Jadi Menteri
• Prabowo Subianto Bergabung dengan Pemerintahan Jokowi, PDIP Yakin Tak Ada Pengkhianatan
"Ya, ini penting, saya dengar dia (Prabowo) ditawarkan Menko Polhukam," imbuh Effendi.
Namun, Prabowo disebutnya menolak posisi itu dengan tujuan tertentu.
"Tentu lebih tinggi tapi (Prabowo) enggak mau, tidak teknis, tidak memimpin di lapangan, kalau yang ini (Menhan) jelas, real," ujar Effendi.
Ia kembali menyinggung tentang pertahanan kelautan yang bisa menjadi modal Prabowo menjadi presiden di periode mendatang.
"Kalau bisa buat kapal militer yang masuk ke wilayah Indonesia terbirit-birit, sudah jaminan bayang-bayang untuk menjadi presiden itu (Prabowo)," ujarnya.
Effendi lantas menyinggung tentang pertemuan PKS dan NasDem.