TRIBUNNEWS.COM - Pemain Timnas Indonesia U-16 Alfin Farhan Lestaluhu, meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan intensif selama satu bulan karena encephalitis atau infeksi otak, Kamis (31/10/2019) malam.
Sebelumnya, Alfin Lestaluhu bersama Tim Nasional Indonesia U-16 bertanding di kualifikasi Piala Asia.
Setelah itu, pemain bek kanan Timnas ini kembali ke kampung halamannya di Ambon.
Namun, ia menjadi korban gempa Ambon berkekuatan 6,5 SR pada September 2019 lalu.
Ia bersama keluarganya selamat dan mengungsi bersama.
Ketika berada di pengungsian, kesehatannya menurun.
Alfin Lestaluhu akhirnya dibawa ke RST Ambon untuk mendapatkan perawatan.
Selama 10 hari dirawat di Ambon, Alfin Lestaluhu dibawa ke Jakarta oleh PSSI agar dapat dirawat secara intensif, Selasa (7/10/2019).
Bima Sakti, pelatih Timnas U-16 membagikan video proses pemindahan Alfin Lestaluhu yang didampingi ayahnya.
Alfin Lestaluhu dirawat di RS Royal Progres, yang sudah bekerja sama dengan PSSI untuk merawat laki-laki kelahiran 2004 ini.
Setelah satu bulan mendapatkan perawatan intensif, pemain asal Tulehu itu menghembuskan nafas terakhirnya pukul 22.11 WIB.
Kabar tersebut dibagikan PSSI melalui akun Instagram resmi @officialpssi.
Terima kasih atas jasa-jasamu untuk Indonesia, Alfin.
Rest in peace Alfin Farhan Lestaluhu.
PSSI dalam laman resminya menyatakan menurut diagnosa dokter, Alfin Lestaluhu meninggal dunia karena encephalitis (infeksi otak) dengan hypoalbumin.
Jenazah Alfin Lestaluhu dibawa ke Bandara Halim Perdanakusuma pada Jumat (1/11/2019), untuk kemudian dimakamkan di kampung halamannya di Tulehu, Ambon, Jumat siang.
(Tribunnews.com/Febia Rosada Fitrianum/Arif Tio Buqi Abdulah)