TRIBUNNEWS.COM - Haikal Hassan Baras meyakini ketakutan masyarakat untuk berbicara politik di depan publik diciptakan oleh negara.
Pria yang akrab disapa Babe Haikal ini menyatakan jika kondisi ini mulai terjadi saat menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 lalu.
"Menurut pengalamatan saya, terjadi kesengajaan kondisi. Apalagi semenjak jelang pilpres," ujarnya saat diundang dalam acara Apa Kabar Indonesia Pagi tvOne, Selasa (05/11/2019).
Haikal melanjutkan terjadinya penanggapan oleh aparat kepolisian membuat masyarakat semakin takut berbicara politik.
"Sedikit-sedikit tangap, sedikit-sedikit proses. Saya tidak luput dari bareskrim," terangnya.
Menurut pria kelahiran 21 Oktober 1968 ini ada kesengajaan dari pemerintah untuk mengkondisikan masyarakat saat itu.
Baca: Publik Lebih Takut Berbicara Politik di Era Presiden Jokowi? Berikut Hasil Survei LSI
"Ada yang mengkondisikan yang melahirkan ketakutan,"
"Sekarang yang biki udah pasti negara," ungkap Haikal.
Dirinya juga meminta data dari aparat kepolisian untuk dibuka terkait laporan mana yang sudah diproses maupun yang belum.
Haikal menyinggung adanya pendukung 02 yang diproses oleh aparat, sedangkan 01 tidak dipelakukan demikian.
"Silahkan yang diproses kubu 01 apa 02? Silahkan di jawab sejujur-jujurnya," tegasnya.
Menurut Haikal ada kesengajaan dari oleh pemerintah untuk mengekang kebebasan berpendapat.
Baca: Kuasa Hukum Pria yang Ancam Penggal Kepala Jokowi Sebut Kliennya Hanya Spotan dan Tidak ada Niatan