News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Selain Indonesia Raya 3 Stanza, Ini Lagu-Lagu Karya W.R. Soepratman Tumbuhkan Semangat Kebangsaan

Penulis: Ayu Miftakhul
Editor: Wulan Kurnia Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lagu ini merupakan karya komposer W.R. Soepratman, dan lirik aslinya terdiri dari 3 stanza.

TRIBUNNEWS.COM - Wage Rudolf Soepratman atau yang lebih dikenal dengan nama W.R. Soepratman merupakan pencipta lagu Indonesia Raya 3 stanza.

Selain lagu Indonesia Raya 3 stanza, W.R. Soepratman juga menciptkan beberapa lagu lain untuk menumbuhkan semangat rasa kebangsaan.

W.R. Soepratman dikenal sebagai tokoh musik nasional.

Beliau lahir pada 9 Maret 1903 di Somongari, Purworejo.

Melansir dari TribunnewsWiki, berkat dedikasinya tersebut hari kelahiran W.R. Soepratman ditetapkan sebagai Hari Musik Nasional.

Pada 9 Maret 2013, lalu Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengeluarkan Keppres No 10 Tahun 2013 tentang Hari Musik Nasional.

Dilansir dari Hai, sewaktu tinggal di Makassar, Soepratman memperoleh pelajaran musik dari kakak iparnya yaitu Willem van Eldik.

Hingga pada tahun 1924 lahirlah lagu Indonesia Raya, pada waktu itu ia berada di Bandung dan berusia 21 tahun.

Ilustrasi WR. Soepratman memainkan biola dan lirik Lagu Kebangsaan Indonesia Raya (kemendikbud.go.id)

Dedikasinya kepada bangsa Indonesia, W.R. Soepratman juga kerap menulis lagu-lagu kebangsaan.

Selain lagu Indonesia Raya 3 stanza, W.R. Soepratman juga menulis beberapa lagu kebangsaan lainnya.

Dilansir Tribunnews dari Tribun Makassar, ada 10 lagu karya W.R. Soepratman.

1. Indonesia Raya, diciptakan tahun 1928

2. Bendera Kita Merah Putih, tahun 1928

3. Indonesia Ibuku, tahun 1928

4. Bangunlah Hai Kawan, diciptakan tahun 1929

5. Mars Parindra, diciptakan tahun 1937

6 .Mars Surya Wirawan, diciptakan tahun 1937

7. Matahari Terbit, diciptakan tahun 1938

8. R.A. Kartini (sekarang dikenal dengan judul Ibu Kita Kartini), diciptakan tahun 1929

9. Mars KBI (Kepanduan Indonesia), diciptakan tahun 193

10. DiTimur Matahari, diciptakan tahun 1931

Untuk mengenang WR Supratman, penggubah lagu Indonesia Raya, dibangun sebuah monumen di depan rumah tempat wafatnya di Jl Mangga 21 Tambaksari, Surabaya. (KOMPAS/RIZA FATHONI)

Profil W.R Soepratman

Wage Rudolf Supratman atau W.R Soepratman merupakan salah satu tokoh yang terlibat dalam peristiwa Sumpah Pemuda.

W.R Soepratman adalah seorang wartawan sekaligus musisi yang memiliki sebuah biola model Amatus berukuran 4/4 atau standar.

Melansir dari Intisari, saat itu pergerakan kemerdekaan semakin memanas.

Di Yogyakarta muncul anjuran agar komponis Indonesia menciptakan lagu yang dapat dijadikan lagu kebangsaan.

Tentunya W.R Soepratman mendengar berita tersebut. Ia begitu gembira dan bertekad untuk menciptakan lagu.

Bagai tak kenal waktu, W.R Soepratman terus berkutat mempersiapkan lagunya.

Pada hari ke delapan, pukul 05.00, dia berhasil menyelesaikan lagu yang diciptakannya.

Lagu tersebut dirasa dapat mencerminkan semangat rakyat yang berjuang demi kemerdekaan.

W.R Soepratman yakin lagu ciptaannya cocok dengan jiwa bangsa Indonesia yang tak ingin dibelenggu.

Untuk syairnya, W.R Soepratman terinspirasi dari pidato Soekarno saat berkunjung ke Bandung.

"Airnya kamu minum, nasinya kamu makan. Abdikanlah dirimu padanya. Kepada Ibu Pertiwi, Ibu Indonesia," begitu penggalan pidatonya.

Dari pidato itu juga, W.R Soepratman memutuskan untuk memberikan judul lagunya sebagai Indonesia Raya.

Kemudian, W.R Soepratman mengirimkan surat ke Pengurus Gedung Perhimpunan Indonesia di Kramat, Jakarta pada 22 Desember 1928.

Surat tersebut berisi telah terciptanya sebuah lagu bersemangat dan berirama mars.

Ia meminta diberi kesempatan agar bisa memperdengarkan lagunya.

"Kalaupun tak dapat dipakai sebagai lagu pergerakan atau kebangsaan, memadailah kalau diperdengarkan," tulisnya.

W.R Soepratman menginkan lagu Indonsia Raya tersebut diperdengarkan di Kongres Pemuda Kedua yang akhirnya melahirkan Sumpah Pemuda.

Lagu Indonesia pertama kali diperdengarkan dihadapan para pemuda pada 28 Oktober 2018.

Kemudian, lagu Indonesia Raya dikenal sebagai lagu perjuangan, pembangkit semangat.

Lagu tersebut disebarkan dengan cara salinannya dicetak dan dijual.

Rakyat sibuk menghapalkannya. Namun, hidup W.R Soepratman tak lantas berubah.

Ia kadang menjadi pusat perhatian namun kadang juga terlupakan.

W.R Soepratman menikah dua kali. Namun, dari dua pernikahannya tersebut, ia tidak dikaruniai keturunan.

Walaupun ia menciptakan Indonesia Raya, WR Soepratman mulai terlupakan.

W.R Soepratman hidupnya memprihatinkan. Ia dibelit kemiskinan, ia juga jatuh sakit.

Semua barang W.R Soepratman dijual untuk makan dan berobat.

Pada 16 Agustus 1938, kondisi kesehatan W.R Soepratman semakin melemah.

Ia meninggalkan pesan untuk terakhir kalinya, "Serahkan lagu Indonesia Raya pada badan kebangsaan."

W.R Soepratman meninggal di usia 35 tahun dan tak sempat mendengarkan lagu Indonesia Raya setelah Indonesia dinyatakan merdeka.

Biola WR Supratman di Museum Sumpah Pemuda (Intisari)

(Tribunnews.com/ Ayumiftakhul) (Tribunjabar.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini