Lubang penguburan Surono diubah menjadi musala atau tempat salat berkeramik hitam.
Dapur dibuat bergaya modern. Dapur itu juga bisa menampung motor.
Tidak ada yang curiga dengan peristiwa itu. Hingga akhirnya, kasus itu terungkap pada Minggu (3/11/2019).
7. Bahar tidak sengaja buka kematian ayahnya
Bahar juga yang secara tidak sengaja membuka kematian ayahnya.
Meskipun dia sudah mengarang cerita kepada Kepala Dusun Juroju, Misri (bukan Misli, seperti dalam berita sebelumnya, red).
Kepada Misri, Bahar bercerita kalau ayahnya telah mati dan dibunuh Jm (suami siri Busani).
Dia mengetahui itu, setelah bertanya kepada sang ibu.
Kepada Misri, Bahar mengaku bermimpi ditemui sang ayah.
Dia pun menelepon ibunya untuk bertanya tentang keberadaan ayahnya.
Bahar juga bercerita kepada Misri, setelah dia bertanya kepada ibunya, ternyata ayahnya telah mati.
“Saat cerita ke saya, Bahar mengatakan bahwa ayahnya dibunuh oleh lek-nya. Lek-nya itu mengacu kepada suami siri Busani.”
“Waktu cerita ke saya, saya kan nggak ngerti apakah itu benar atau tidak. Kalau tidak benar, kan berarti dia mengarang cerita.”
“Namun tentang tidak adanya Pak Wid (panggilan akrab Surono, red), memang saya ketahui sudah agak lama. Dia lama tidak terlihat,” ujar Misri.
8. Bahar dan Kepala dusun lapor polisi
Setelah mendengar cerita Bahar itulah, akhirnya Misri dan Bahar mendatangi Polsek Ledokombo dan melaporkan peristiwa itu.
Akhirnya misteri hilangnya Surono terkuak.
Surono tidak hilang, namun meninggal dunia.
Jasadnya terkubur di rumahnya sendiri.
Tidak disangka pula, pelaku pembunuhan ternyata Bahar, anak keduanya.
Sang istri, Busani juga terlibat dalam peristiwa itu.
Artikel ini telah tayang di suryamalang.com dengan judul Kronologi Ayah Dibunuh Anak dan Istri di Jember : Seusai Pukulkan Linggis, Bahar Seret Mayat Surono