TRIBUNNEWS.COM - Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora) mengumumkan kelahirannya di Kawasan Kemang, Jakarta Selatan.
Partai yang diusung oleh Fahri Hamzah dan Anis Matta ini dibentuk karena aspirasi dari para anggota Ormas Garbi.
Kebanyakan anggota pengusung Partai Gelora adalah mantan elite PKS seperti Anis Matta, Fahri Hamzah dan Mahfudz Siddiq.
Diduga pembentukan partai baru ini karena adanya kekecewaan terhadap konflik yang ada di tubuh PKS.
Fahri Hamzah membeberkan beberapa persoalan dalam tubuh PKS sehingga ia mundur dan membuat partai baru bernama Gelora.
Dalam wawancara di Program Sapa Indonesia Pagi, Senin (11/11/2019) Fahri Hamzah mengatakan kekecewaannya karena sulitnya berdialog dengan pimpinan di PKS.
Partai yang didirikan pada 28 Oktober 2019 ini sengaja diumumkan deklarasinya pada 10 November 2019, bertepatan dengan Hari Pahlawan.
Dalam kesempatan yang sama, Analis Politik dari UIN Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno berkomentar atas nama Fahri Hamzah yang sudah melekat dengan PKS.
"Mungkin secara perlahan publik akan melupakan bang Fahri dan bang Anis ini bagian dari PKS. deklarasi dan memutuskan partai gelora ini sebagai partai baru sama halnya mengamputasi bahwa bang fahri dan bang anis ini bagian dari PKS," ujar Adi dalam tayangan Kompas TV.
Analis politik itu memberi pesan kepada partai gelora untuk tetap melanjutkan satu di antara tradisi baik milik partai pendahulunya, PKS.
"Pesannya memang sederhana bahwa nanti kedepan, partai ini berjalan mensosialisasikan kerja-kerja politik yang nyata. syukur kalau bang Fahri ini terus melanjutkan tradisi politik PKS yang bertambahnya bukan hanya 5 tahun sekali, tetapi setiap minggu, setiap hari, dijadikan sebagai hari-hari pemilu sebenarnya, yang membuat PKS ini relatif sebagai pakar kader agak sedikit solid dibandingkan partai yang lainnya," ujar Adi.
Adi turut berkomentar rencana kedepan dan yang harus dilakukan oleh partai gelora supaya menjadi partai yang layak diperhitungkan.
"Kalau ini bisa dikapitalisasi, apalagi banyak tokoh-tokoh penting yang bergabung seperti pak Deddy Mizwar, saya kira gelora akan menjadi partai yang layak untuk diperhitungkan," tambahnya.
Adi juga memberi dua komentar untuk kedepan supaya Partai Gelora semakin banyak diperbincangkan publik.