Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyebut aksi bom bunuh diri di halaman Mapolrestabes Medan, Sumatera Utara, bagian ancaman yang terjadi pada era revolusi industri 4.0.
Hadi menjelaskan, ancaman teror selalu mengikuti perkembangan zaman yang sekarang memasuki revolusi industri 4.0.
Baca: Pascateror di Polrestabes Medan, Wapres Maruf Amin Minta Semua Pihak Tingkatkan Kewaspadaan
"Begitu mudah (ancaman datang), sehingga sifat ancaman ada tiga," ucap Hadi di kawasan Sentul, Jawa Barat, Rabu (13/11/2018).
Adapun tiga kategori ancaman tersebut, kata Hadi, yang pertama bersifat eskalatif atau skala meningkat, yang tiba-tiba muncul menjadi ancaman begitu besar.
"Kedua, bergabung, kadang-kadang menjadi dua dan tiga. Yang ketiga adalah dalam tempo yang singkat, kita tidak membayangkan tiba-tiba terjadi bom di Medan, bom bunuh diri," paparnya.
Menurutnya, melihat ancaman tersebut diperlukan sinergi TNI dan Polri serta pimpinan daerah di seluruh Indonesia.
"Salah satu contoh adalah ketika terjadi bencana alam di Palu, semua TNI, Polri termasuk pemerintah daerah semuanya (kerjasama) dan bisa diselesaikan dengan baik," ujarnya.
Baca: Kapolda Sumut Duga Pelaku Bom Bunuh Diri di Mapolrestabes Medan Belajar Dari Media Sosial
Selain itu, Hadi juga menyebut TNI saat ini telah memiliki Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilham) di tiga wilayah, yaitu Kepulauan Riau, Kalimantan Timur dan Papua.
"Dulu apabila ada masalah, yang dilakukan TNI adalah membentuk komando bentukan dan sekarang sifatnya permanen. Sehingga ancaman dimana, saya panglima bisa bertindak dalam operasi militer perang dan non perang," tutur Hadi.
Enam orang terluka
Enam orang juga terluka akibat ledakan bom bunuh diri yang dilakukan RMN di Mako Polrestabes Medan, Rabu (13/11/2019) pagi.
Informasi yang dihimpun, dari enam orang itu, empat orang diketahui merupakan personel polisi dan dua orang lagi merupakan warga sipil.
Kepala RS Bhayangkara, Kombes Pol A Ginting mengatakan, para korban saat ini masih dirawat intensif.