Hal tersebut ditemui di diri Ahok, terlebih publik sudah mengetahui Ahok ketika ia menjabat sebagai Wakil dan Gubernur DKI Jakarta.
"Kalau soal talenta, saya termasuk yang menganggap BUMN butuh sosok seperti Ahok karena ada beberapa institusi di BUMN yg memperlukan orang tegas dan orang yang keras," ujar Fahri.
Dalam pencalonan Ahok sebagai pimpinan BUMN, selama Undang-Undang tidak ada larangan, saya akan mendukung dan tidak akan menghalang-halangi hak Ahok untuk maju sebagai pimpinan BUMN.
Karena munurutnya semua orang mempunyai hak dan hak tersebut perlu dihargai.
Sisi lainya, Mantan Wakil Ketua DPR-RI periode 2014-2019 turut menyoroti tentang keteguhan dan sikap Presiden.
Presiden harus mengatakan apa yang sebenarnya terjadi dibalik merapatnya Ahok menjadi pimpinan perusahaan BUMN. Publik perlu tahu apa yang sebenarnya terjadi.
"Keteguhan sikap Presiden untuk mengatakan apa yang sebetulnya terjadi itu yang kita perlukan . Dan Presiden ini sudah periode ke 2, jangan banyak takut. jika dia berani, bela secara berani," tegas Fahri.
Jika Presiden berani secara terbuka mengatakan apa yang sebenarnya terjadi, Fahri menganggapnya itu sebuah hal yang bagus.
Jadi publik akan tau apa yang sebenarnya terjadi dibalik proses Ahok menjadi pimpinan di perusahaan BUMN.
(Tribunnnews.com/Muhammad Nur Wahid Rizqy)