TRIBUNNEWS.COM - Naskah pidato jelang Hari Guru Nasional 2019 yang disusun oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim, ramai di perbincangkan warganet setelah diunggah di media sosial Twitter @Kemendikbud_RI.
Naskah ini tidak terlalu panjang, hanya terdiri dari dua halaman.
Namun isi pidato Nadiem Makarim terlihat jauh dari kesan retorik.
Isinya dengan jelas memperlihatkan pemahaman Nadiem Makarim terkait kondisi guru di Indonesia saat ini.
Menurutnya guru merupakan profesi yang termulia sekaligus tersulit.
Nadiem paham betul beban guru yang harus mencerdaskan bangsa namun masih disibukan dengan urusan-urusan administratif yang dapat menghambat proses belajar mengajar.
Mendikbud juga mengerti ruang gerak guru saat ini yang dibatasi oleh kulikurum yang berlaku.
Namun di sisi lain Nadiem juga tak ingin memberikan janji terkait problematika yang dialami guru.
Karena ia meyakini perubahan merupakan hal yang sulit dan membutuhkan waktu.
Namun satu hal yang pasti, pria berumur 35 tahun ini akan turut berjuang dalam Kemerdekaan pendidikan Indonesia.
"Satu hal yang pasti, saya akan berjuang untuk kemerdekaan belajar di Indonesia", tulisnya didalam naskah pidato jelang Hari Guru Nasional 2019.
Melalui naskah pidato ini Nadiem ingin guru dapat melakukan perubahan yang dimulai dari hal kecil.
Terdapat lima poin hal kecil yang dapat dilakukan di kelas yang dijabarkan oleh Nadiem dalam naskah pidatonya yakni,
Guru dapat membuat murid ikut aktif dengan melakukan diskusi dikelas, murid juga diberikan kesempatan untuk mengajar.