"Nah selama ini kita belum berdaulat di dalam bidang ekonomi, jadi produksi minyak kita terus turun, impor terus membengkak dan membuat defisit neraca perdagangan semakin membesar," jelasnya.
Ahok diyakini mampu menjadi pendobrak untuk menyelesaikan persoalan yang ada di Pertamina.
Lebih lanjut, Ferdy Hasiman menjelaskan mengenai seberapa strategis posisi Ahok sebagai Komut untuk mengambil kebijakan karena biasanya direktur utama yang menjadi tumpuan kebijakan strategis di Pertamina.
Ferdy Hasiman menuturkan jika direktur utama itu menjalankan tugas operasional sehari-hari.
Sementara, Komut mengawasi direksi dalam menjalankan perusahaan.
"Tugas komisaris dia mengawasi direksi dalam menjalankan perusahaan, menasihati direksi, mengevaluasi kerja direksi lalu mengevaluasi program-program dan kebijakan strategis Pertamina," jelasnya.
Kemudian Ferdy Hasiman menegaskan bahwa Komut memiliki tugas yang sangat penting bagi bisnis Pertamina ke depan.
"Dan ini yang terakhir yang paling penting, seluruh kebijakan strategis dari Pertamina harus melalui komisaris utama, maka komisaris utama memiliki tugas yang sangat penting bagi bisnis Pertamina ke depan," jelas Ferdy Hasiman.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana Saputri)