Ahok dinilai sebagai figur pendobrak yang bersih dan berintegritas.
“Ahok adalah pendobrak dia orang bersih punya integritas berani, teliti dan sangat detail, sehingga untuk pengolahan bisnis di Pertamina ini sangat cocok dari tipe pendobrak ini sangat cocok,” ungkapnya.
Terkait rekam jejak, Ferdy menyebut kepemimpinan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 2012-2014 dapat menjadi modal utama memimpin Pertamina nanti.
Ahok dinilai sudah berhasil dalam memimpin Ibu Kota Indonesia tersebut.
"Kalo saya ingin melihat lebih dalam, Ahok sudah berhasil memimpin Jakarta yang merupakan kota sangat besar dan juga merupakan miniatur Indonesia, dia membuat sistem yang sangat bagus di DKI Jakarta melalui e-budgeting," ujar Ferdy
"Saya kira ini adalah modal besar bagi Ahok untuk dapat memimpin Pertamina kedepannya walaupun dia sebatas komisaris," tambahnya.
Sebelumnya Erick Thohir telah mengumumkan terkait jabatan Ahok di Pertamina yakni sebagai komisaris utama pada Jumat (22/11/2019) di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.
Ahok nantinya akan didampingi Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin yang ditunjuk Erick sebagai wakil komisaris utama di Pertamina.
Dalam kesempatan tersebut, Erick juga menuturkan sebagai Komisaris Utama Pertamina Ahok diharuskan untuk mundur sebagai kader PDI-P.
Sementara terkait pelantikan Ahok, Erick menyebut segera mungkin akan diproses.
Di sisi lain, penunjukan Ahok sebagai Komisaris Utama Pertamina masih mendapatkan penolakan dari sejumlah pihak.
Menanggapi hal tersebut Menteri BUMN ini tidak ambil pusing.
Ia hanya mengimbau bagi pihak yang meragukan bahkan menolak Ahok jangan tergesa-gesa dalam mengambil keputusan.
Berikanlah Ahok waktu untuk membuktikan dirinya apakah sanggup atau tidak menjadi komisaris di BUMN.
"Kasih kesempatan Ahok untuk bekerja dan lihat hasilnya dulu," ujar Erick.
(Tribunnews.com/Isnaya Helmi Rahma)