Billy mengaku sempat meminta waktu untuk berpikir sebelum mengiyakan permintaan tersebut, hal tersebut juga dilakukan oleh 6 staf khusus lainnya.
"Jawaban kami semua kompak sama-sama, walaupun kami tidak janjian adalah pikir-pikir dulu Pak," jelas Gracia Billy.
"Pikir-pikir dulu satu minggu, saya butuh berpikir dulu," tambahnya.
Saat disinggung mengapa dirinya berpikir dulu saat ditawari pekerjaan oleh presiden, Billy pun menjelaskan bahwa dirinya masih punya banyak tanggungjawab yang harus dikerjakan.
"Saya punya tanggungjawab besar, saya punya social enterpreneurship movement di Papua, 1.100 anak didik, 158 relawan yang harus saya kelola,"
"Saya banyak membantu beberapa advise dan kontrak-kontrak yang sedang saya kerjakan, misalnya saya sedang membantu penyusunan green investment untuk Papua, saya sedang membantu beberapa pemerintah daerah dalam menyusun pariwisata dan tourism sistemnya," terang Gracia Billy.
Menurut Gracia Billy awalnya pekerjaan tersebut lebih penting daripada tugas sebagai staf khusus Presiden.
Baca: Staf Khusus Jokowi, Aminuddin Maruf Siap Laporkan LHKPN Jika Diminta KPK
Setelah ia meminta advise ke orang tua dan mentor-mentornya, seminggu kemudian Gracia Billy mengiyakan permintaan Presiden Jokowi untuk menjadi staf khususnya.
Komitmen Staf Khusus Presiden Gracia Billy Yosaphat Membrasar: Membangun Indonesia dari Papua
Gracia Billy Yosaphat Membrasar, ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menjadi staf khusus presiden, Kamis (21/11/2019).
Gracia Billy Yosaphat Membrasar, merupakan pemuda asal Papua yang sukses mendirikan yayasan 'Kitong Bisa'.
Kitong Bisa adalah yayasan yang memfokuskan diri pada persoalan pendidikan anak-anak di Papua.
Saat ia ditunjuk untuk menjadi staf khusus presiden, Billy mengatakan kepada Jokowi untuk membangun Indonesia dari Papua.
"Saya berkomitmen kepada Pak Presiden bahwa Pak mari kita membangun Indonesia dari Papua," ujar Gracia Billy dalam tayangan yang diunggah YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (21/11/2019).