Pipin Sopian kemudian mengaitkan pengangkatan staf khusus presiden dengan proyek SMK.
"Yang saya rasa sebagai awalan yang beliau sampaikan, saya kira nanti hampir sama dulu kaya proyek SMK, ini juga bagian dari politik yang ingin memperlihatkan bahwa milenial diberikan kesempatan," ungkap Pipin.
Namun demikian, pihaknya mengapresiasi pengangkatan staf khusus presiden karena memberikan kesempatan bagi anak muda.
"Bagi saya secara pribadi dari generasi PKS Muda tentu mengapresiasi ini jadi anak muda diberikan kesempatan," ujar Pipin.
Tetapi Pipin Sopian khawatir bahwa staf khusus presiden tersebut tidak diberikan ruang yang signifikan dalam pemerintahan.
"Tetapi kami khawatir bahwa ini yang tadi kami sampaikan sebagai politik simbol 'ini ada ni anak muda di pemerintahan', tetapi tidak diberikan ruang yang signifikan di dalam pemerintahan itu," terangnya.
"Ketika politik simbol hanya memperlihatkan milenial kepada publik terus nanti kemudian ke depan proposalnya tidak dibaca atau dieksekusi," tambahnya.
Menurutnya, pemerintah saat ini memiliki tantangan yang terlihat yakni kabinet yang dinilai semakin gemuk.
"Tantangan pemerintahan saat ini yang paling ketara disebutnya dengan tambun, jadi terlalu gemuk, di situ ada KSP, ada Mensesneg, Ada dewan pertimbangan presiden, kemudian ada staf khusus dan yang lain," ungkap Pipin Sopian.
"Tantangannya apakah benar ini bisa menyelesaikan persoalan," tambahnya.
Pipin Sopian kemudian menyinggung soal Staf Khusus Presiden Putri Tanjung yang merupakan anak konglomerat Chairul Tanjung.
"Wajar saja kalau kami melihat bahwa politik gimik, politik simbol atau disebut juga ini akomodatif, kita melihat memang ada di situ anaknya orang terpandang di negara ini diberikan kesempatan," ungkapnya.
Menurutnya, hal tersebut boleh saja namun ia berharap agar negara tidak melahirkan defisit demokrasi.
Baca: Staf Khusus Jokowi, Aminuddin Maruf Siap Laporkan LHKPN Jika Diminta KPK
"Sah-sah saja tetapi kita harus melihat jangan sampai di negara ini lahir defisit demokrasi di saat begitu besar negara mengeluarkan dana untuk pemilu tetapi kemudian tidak memberikan dampak yang luar biasa bai masyarakat," terangnya.