Tanggung jawab kami cukup besar. Tanggung jawab kami menjadi sumber infomasi dan gagasan untuk disampaikan ke presiden. Itu pekerjaan yang berat.
Sampai hari libur pun saya harus tetap bekerja untuk itu. Artinya, kalau tidak bekerja di kantor itu ciri khas anak muda sekarang.
Presiden juga tidak mau mencabut kami dari apa yang sudah kami kerjakan sebelumnya. Jadi kami kerja dimana saja dan kapan saja.
Sudah menjadi stafsus presiden, bagaimana cara Anda membagi waktu dengan keluarga dan aktifitas lainnya?
Baca: Stafsus Presiden Baru: Disebut Anak Magang, Kerja Seminggu Sekali, hingga tanpa Tugas Spesifik
Kami sebagai anak muda biasa bekerja dengan target, kreatifitas, inovasi, produktifitas. Saya pikir tidak terlalu susah. Lagipula energi kita juga kan lagi dalam masa puncak produktifitas. Tidak masalah kerja sampai jam 12 malam.
Fasilitas apa saja yang Anda dapat saat menjabat sebagai stafsus?
Kalau itu saya belum tahu. Saya tahu jumlah gaji saja dari media. Karena sebelumnya, kami memang kami tidak diberitahu gajinya, fasilitas, dan lainnya.
Kendaraan operasional, sopir, juga tidak ada. Saya masih pakai bensin sendiri. Karena cita-cita kami ingin membantu presiden.
Memberikan selain orientasi kita untuk masa depan masing-masing, kita punya kesempatan untuk bekerja dengan presiden.
Dengan kebanggaan ini, kami diberikan kesempatan untuk berkontribusi.
Baca: Politisi PDIP Putra Nababan: Tujuh Staf Khusus Presiden Sudah Punya Modal Bukan Pepesan Kosong
Bagaimana Anda menilai Pak Jokowi?
Pekerja keras, ikhlas, sabar, tegas, visioner.
Sebenarnya apa cita-cita Anda?
Awalnya saya mau jadi pilot pesawat tempur. Karena kampung saya tiap HUT TNI atau 17 Agustus, pesawat tempur lewat bermanuver. Makanya sampai sekarang saya hapal jenis-jenis pesawat.
Baca: Soal Jokowi yang Tunjuk 7 Staf Khusus Milenial, Fahri Hamzah: Hati-hati
Lalu kenapa saya nggak jadi, karena mata saya minus. Tidak boleh persyaratannya. Dulu saya pernah kerja di salah satu bank swasta sebagai analis kredit, lalu jadi jurnalis di tabloid politik, menjadi staf anggota DPR RI.
Dan sekarang saya masih aktif dengan mendirikan perusahaan bersama beberapa teman, konsultan jasa konstruksi. Lalu membangun perkebunan pala di Kalimantan, juga join investasi di beberapa perusahaan teman-teman.
Pesan-pesan Anda ke anak muda sekarang?Anak-anak muda sekarang punya peluang lebih besar dari saya. Karena di kampung saya dulu jarak SMA dari rumah itu 10 km.
Akses pendidikanya tidak ada. Sekarang setiap 3 km ada sekolah. Jadi tidak ada alasan lagi putus sekolah. Karena pendidikan salah satu yang menentukan masa depan. (tribun network/muhammad yusuf)