Namun, Ilham Bintang menyebut permasalahan bukan berasal dari Ahok.
Ilham Bintang bahkan menyebut Ahok tidak memiliki kekuatan.
Ahok diumpamakan sebagai seorang bayi.
"Saya kira masalahnya bukan pada Ahok, Ahok ini lemah banget, dia sebenernya kaya baby," ucapnya.
Ilham Bintang juga menyebut Ahok dikelilingi 'baby sitter'.
"(Ahok) kaya anak emas yang didudukkan di kursi, kemudian ditampilkan banyak baby sitter-nya. Ada Gunadi Sadikin yang memang pakarnya, ada jenderal bintang tiga," ucapnya.
Menurut Ilham Bintang hal tersebut menyakiti rakyat.
"Jadi sebenernya buat apa ada Ahok kalau ada jenderal bintang tiga, apalagi ada Wamennya di situ. Ini memang yang menyakitkan buat rakyat karena pemerintah memberikan karpet merah."
"Bukan masalah pada Ahok, tapi pada orang yang menempatkan dan menyetujui," ucapnya.
Sanggahan Stafsus Menteri BUMN
Pernyataan Ilham Bintang mengerucut pada Presiden Jokowi yang memberikan persetujuan ditempatkannya Ahok di Komut Pertamina.
"Yang menyetujui kan presiden, kebetulan Pak Jokowi memang berkawan dengan Pak Ahok," ucapnya.
Hal tersebut lantas mendapat sanggahan dari Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga.
"Itu peraturan, itu Inpres, jadi itu sudah ketentuan. Siapapun presidennya, akan berlaku seperti itu," ujarnya.
Politisi PDIP, Maruarar Sirait juga menyanggah pengangkatan Ahok menjadi Komut Pertamina lantaran dekat dengan Presiden Jokowi.
"Ini bukan soal perkawanan, ini soal obyektif. Konteks negara bukan dalam konteks perkawanan," ucapnya.
(TRIBUNNEWS.COM/Wahyu Gilang Putranto)