Sehingga presiden meminta bantuan Staf Khusus Presiden untuk mendapat masukan dari masyarakat lebih cepat.
"Presiden kalau melalui jalur birokrasi panjang sekali rutenya. Tapi kalau dengan stafsus ditunjuk datang ke elemen-elemen masyarakat, maka presiden akan mendapatkan input saat itu juga," ujar Ahmad.
Mardani Ali Sera mengatakan, memang presiden bisa mendapat masukan lebih cepat namun bisa timbul masalah baru.
Menurutnya, Staf Khusus Presiden yang turun ke masyarakat bisa jadi lewat jalur yang tidak resmi.
"Bisa kita cepat dapat, tapi juga bisa menimbulkan komplikasi, misalnya dari jalur resminya tidak seperti itu, mana yang harus diambil," kata Mardani.
Sebelumnya, Presiden Jokowi menunjuk 14 Staf Khusus Presiden, tujuh di antaranya dari kalangan milenial.
Jokowi mengatakan nantinya Staf Khusus Presiden tersebut akan membantu Jokowi memberikan gagasan-gagasan inovatif untuk membangun Indonesia ke depan.
Dikutip dari YouTube Kompas TV Kamis (21/11/2019), Jokowi memperkenalkan tujuh Staf Khusus Presiden dari kalangan anak muda atau milenial kepada publik di Istana Merdeka.
"Sore hari ini saya mengenalkan Staf Khusus Presiden yang baru, yang tugas khususnya nanti adalah mengembangkan inovasi-inovasi di berbagai bidang," ujar Jokowi.
Presiden Jokowi ingin tujuh staf khusus ini menemani dirinya dan memberikan gagasan-gagasan yang baru.
"Ketujuh anak muda ini akan menemani harian saya, mingguan, bulanan dengan memberikan gagasan-gagasan segar yang inovatif," ujarnya.
Ia menginginkan gagasan yang belum ada sebelumnya dengan tujuan untuk memajukan Indonesia.
"Sehingga kita bisa mencari cara-cara baru yang out of the box, yang melompat untuk mengejar kemajuan negara kita," jelas Jokowi.
Dirinya berharap staf khusus dari kalangan milenial ini bisa menjadi jembatan dirinya dengan anak muda Indonesia.