News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Staf Khusus Jokowi

Wasekjen PPP Ahmad Baidowi Sepakat dengan Gaji hingga Jam Kerja Staf Khusus Presiden dan Wapres

Penulis: Nuryanti
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo mengenalkan tujuh orang sebagai Staf Khusus Presiden untuk membantunya dalam pemerintahan pada sebuah acara perkenalan yang berlangsung dengan santai di veranda Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Kamis (21/11/2019) sore. Ketujuh staf khusus baru yang diperkenalkan Presiden Jokowi merupakan anak-anak muda berusia antara 23-36 tahun atau generasi milenial. Adapun ketujuh staf khusus baru yang diumumkan oleh Presiden Jokowi yaitu (kiri ke kanan) Andi Taufan Garuda Putra, Ayu Kartika Dewi, Adamas Belva Syah Devara, Putri Indahsari Tanjung, Aminuddin Maruf, Gracia Billy Mambrasar, dan Angkie Yudistia. Tribunnews/HO/Biro Pers Sekretariat Presiden/Kris

"Intinya bukan berarti gajinya, tapi output-nya, output harus jelas ketika tupoksinya jelas," lanjutnya.

Baca: Stafsus Presiden Baru: Disebut Anak Magang, Kerja Seminggu Sekali, hingga tanpa Tugas Spesifik

Mardani menilai gaji staf khusus sebesar Rp 51 juta per bulan bukan angka yang kecil.

Sehingga perlu tupoksi yang jelas dari penunjukan Staf Khusus Presiden dan Wakil Presiden.

"Walaupun catatan kami sebaik apapun orang, tapi tupoksinya seperti apa, mekanisme kerjanya seperti apa, dan yang utama akuntabilitasnya seperti apa, karena angka 51 bukan angka kecil," jelas Mardani.

Mardani setuju jika Presiden dan Wakil Presiden dibantu oleh staf khusus dalam menyelesaikan tugasnya.

"Pak Presiden dan Wakil Presiden tugasnya berat, saya setuju untuk dibantu tapi harus ada tupoksi yang jelas," jelas Mardani.

Baca: Stafsus Presiden Baru: Disebut Anak Magang, Kerja Seminggu Sekali, hingga tanpa Tugas Spesifik

Mardani menilai penunjukan staf khusus tersebut akan bersinggungan dengan Kantor Staf Presiden (KSP).

"Saya khawatir nanti agak punya singgungan dengan temen-temen di KSP," ujar dia.

Mardani yang juga anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Komisi II, mengharapkan semua kebijakan publik bisa dikerjakan oleh Kantor Staf Presiden.

"Saya kebetulan di Komisi II, saya ingin semua kebijakan digodok di situ (KSP), Presiden punya direct komando di situ, sehingga betul-betul menghasilkan kualitas kebijakan publik yang kokoh," jelas Mardani.

Namun, Mardani menilai Presiden menunjuk staf khusus ketika Kantor Staf Presiden tersebut belum jelas akan dibentuk atau tidak.

"Tapi sekarang saya lihat KSP nya belum jelas, katanya baru mulai dibentuk, tapi Pak Presiden sudah punya 14 staf khusus," kata dia.

Politisi PKS itu juga memberi apresiasi pemilihan Staf Khusus Presiden yang sudah mewakili harapannya, yaitu dari kalangan anak muda, ada perempuan, dan ada penyandang disabilitas.

"Walaupun saya secara pribadi mengapresiasi teman-teman anak muda, perempuan, difabel, itu diwakili semua, personalnya saya apresiasi," imbuh Mardani.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini