Stok komoditas beras lah yang kerap atau berpotensi menipis saat nataru.
"Yang jelas pangan yang kami perhatikan, yakni ketersediaan beras. Beras sangat pengaruh pada inflasi," jelasnya.
Ketersediaan beras berpotensi terganggu juga karena faktor alam yakni cuaca yang memaksa petani memundurkan musim tanam hingga hujan turun.
Mundurnya musim tanam otomatis mengganggu jadwal musim panen.
"Karena itu terkait hujan yang belum merata. Ada yg sudah masuk hujan ada yang belum. Sehingga musim tanam mundur," katanya.
Telur Diprediksi Naik
Disperindag Jateng mengungkapkan komoditas telur diprediksi naik jelang Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 adalah telur.
Pada akhir tahun ini, dianggap momen yang tepat untuk menaikkan harga untuk menutup kerugian yang diderita saat harga telur turun drastis beberapa waktu lalu.
"Ya kalau ada kenaikan, kami maklumi karena harga telur kemarin drop. Namun, harga yang dipatok masih batas wajar. Lalu, yang terpenting juga ketersediaan telur dan ayam masih ada," tegasnya.
Ia berpesan kepada masyarakat untuk membeli bahan pokok secukupnya, jangan berlebihan atau mengadakan aksi borong pada nataru mendatang.
(Tribunnews.com/Wahyu Gilang Putranto) (Kompas.com/Devina Halim/Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar) (Tribunjateng.com/Mamdukh Adi Priyanto)