News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Posisikan FPI sebagai Aktor Politik, Ismail Hasani Nilai FPI Mainkan Politik Agama

Penulis: Febia Rosada Fitrianum
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Massa Front Pembela Islam (FPI) dan Aliansi Pergerakan Islam (API) Jawa Barat bergembira menyambut hasil sidang putusan praperadilan penerbitan Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) kasus Muhammad Rizieq Shihab oleh Sukmawati Soekarnoputri, di depan Pengadilan Negeri Bandung, Jalan LLRE Martadinata, Kota Bandung, Selasa (23/10/2018). Dalam sidangnya, hakim menolak permohonan praperadilan penerbitan SP3 yang diajukan Sukmawati Soekarnoputri selaku pemohon melalui pengacara yang tergabung dalam Tim Pembela Pancasila terkait kasus dugaan penghinaan Pancasila oleh Imam Besar FPI, Habib Rizieq Shihab, karena SP3 yang dikeluarkan Polda Jabar sudah sah dan sesuai prosedur. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN

TRIBUNNEWS.COM - Direktur Eksekutif Setara Institute, Ismail Hasani menyebut organisai masyarakat (ormas) Front Pembela Islam (FPI) memainkan politik agama.

Pernyataan tersebut dijelaskan dalam video yang diunggah di kanal YouTube Kompas TV, Kamis (28/11/2019).

Ismail Hasani menjelaskan, dimensi politik dari FPI mempunyai kekuatan tersendiri.

Sehingga Ismail Hasani memposisikan FPI sebagai aktor politik dalam jangkauan politik yang lebih luas di Indonesia dalam kurun waktu dua hingga tiga tahun terakhir.

Ismail Hasni menjelaskan FPI tidak membutuhkan SKT dari Kemendagri perihal perpanjangan izin ormas. (Tangkap Layar kanal YouTube Kompas TV)

Ismail Hasani juga menjelaskan FPI sebetulnya memainkan politik agama.

Yaitu memainkan peran politik yang berjalan di atas pandangan keagamaan yang dapat mempengaruhi masyarakat.

"Dimensi politik FPI memang kuat. Bagaimanapun FPI adalah saya menempatkannnya sebagai aktor politik di dalam konteks politik makro Indonesia," terang Ismail Hasani.

"Dalam dua tiga tahun terakhir paling tidak turbulensinya sangat dinamis gitu."

"FPI sesungguhnya dia memainkan politik agama. Memainkan peran-peran politik yang beroperasi di atas pandangan-pandangan keagamaan yang kemudian itu mempengaruhi ruang-ruang publik," jelasnya.

Ismail Hasani menuturkan politik dalam situasi yang saling mempengaruhi para perubahan kebijakan serta mewarnai pergerakan pada politik nasional.

Karena untuk melakukan hal tersebut tidak musti melalui sebuah kendaraan partai politik.

Ismail Hasani kemudian menjelaskan apa yang dilakukan oleh FPI mempunyai peran politik selama ini.

"Politik dalam arti luas dipahami sebagai konteks saling mempengaruhi, saling memberikan pengaruh pada perubahan-perubahan kebijakan, dan juga mewarnai dinamika politik nasional," jelas Ismail Hasani.

"Tidak harus selalu dia ikut atau tidak dalam sebuah partai politik, nah FPI jelas memainkan peran politik."

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini