"Stigma masyrakat lebih cepat membuat orang lebih cepat down, daripada virusnya itu sendiri," ungkapnya.
Program lainnya yang diusung oleh Cerita Beda Hak Sama yakni mengajar ke sekolah.
"Sekolah-sekolah khusu lebih ke ngajarin pembentukan karakter," tutur Affav.
Affav menjelaskan gerakan yang ia lakukan dengan rekan komunitasnya adalah untuk membentuk karakter anak-anak agar percaya diri dan berani bermimpi.
Diberitakan sebelumnya, Yayasan Syair Untuk Sahabat yang juga hadir di Sapa Indonesia memiliki tujuan yang beriringan dengan Yayasan Cerita Beda Hak Sama.
Baca : Hari AIDS Sedunia 1 Desember: 640 Ribu Orang Indonesia Terinfeksi HIV, Sekarang Ada Obat ARV
Awal Terbentuk Yayasan Syair Untuk Sahabat
Yayasan Syair Untuk Sahabat dibentuk tahun 2009.
Ketua Yayasan Syair Untuk Sahabat, Ahmad Syaiful, menuturkan Yayasan Syair dibentuk oleh Yudie Oktav yang diawali ketika Yudie menerbitkan sebuah buku.
Lalu, Yudie Oktav seusai menerbitkan buku, ia mendapat masukan dari teman-temannya untuk menjadikan Syair sebagai wadah atau yayasan peduli anak-anak yang menyandang HIV/Aids.
Akhirnya terbentuklah Yayasan Syair tersebut.
Baca : SEA Games 2019, Media Vietnam Sebut Ciri Khas Penampilan Memikat Timnas U-22 Indonesia
Saat terbentuk, Yayasan Syair belum memiliki kantor sebagai wadah mengumpulkan anak-anak dengan HIV/Aids.
Syaiful menambahkan Yayasan Syair memulai kegiatan dengan berkumpul di Taman Suropati, Jakarta.