TRIBUNNEWS.COM - Ketua bantuan hukum Front Pembela Islam (FPI), Sugito Atmo Pawiro mengomentari soal survei yang menyebut 45,9 persen masyarakat di Indonesia tidak peduli dengan isu pemulangan Habib Rizieq.
Menurut Sugito, meskipun lebih banyak yang tidak peduli terkait persoalan itu, masih ada 34,6 persen masyarakat yang menginginkan pemulangan imam besar FPI ini.
"Yang peduli supaya dikembalikan masih lebih tinggi dibanding, tetap tinggal," ujar Sugito dikutip dari channel YouTube Talk Show tvOne, Senin (2/12/2019).
Terlepas dari hasil survei ini, menurut Sugito yang paling penting di sini adalah Habib Rizieq mempunyai hak hukum yang sama, lantaran masih berstatus sebagai Warga Negara Indonesia (WNI).
Sugito memisalkan isu pemulangan Habib Rizieq dengan TKI yang sedang tekena masalah.
Ia menjelasakan, jika ada seorang TKI yang bermasalah pemerintah harus merespon, bahkan jika TKI itu akan dihukum mati, menurut Sugito negara harus membela.
Baca: Harga Mobil Bekas Honda Mobilio 2019 Mulai Rp 110 Juta untuk Area Jakarta, Ini Daftar Lengkapnya
Begitu pula dengan Habib Rizieq.
"Pemerintah harus memulangkan habib. Ini tanggungjawab sebuah negara," ungkap Sugito.
Sugito melihat, negara seolah-olah mendiamkan dengan isu pemulangan Habib Rizieq.
Ia menduga dibalik sulitnya Habib Rizieq pulang ke Indonesia, ada permainan pemerintah.
"Atau jangan-jangan pemerintah menggalagi. Kita tidak tahu itu," lanjut Sugito.
Sugito menambahkan, gelaran reuni 212 hari ini juga memiliki pesan kepada pemerintah untuk segera memulangkan imam besar FPI ini.
Survei Prameter Politik Indonesia