TRIBUNNEWS.COM - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengaku menjadi menteri untuk melayani bukan untuk mencari uang.
Pengakuan Nadiem Makarim tersebut disampaikan dalam acara Mata Najwa On Stage Semarang yang diunggah kanal YouTube Najwa Shihab, Minggu (1/12/2019).
Menurut GlobeAsia Nadiem Makarim masuk dalam daftar orang terkaya di Indonesia, dengan kekayaan mencapai 100 dollar AS atau sekitar Rp 1,4 triliun.
Sementara itu, gaji yang diperoleh Nadiem Makarim sebagai menteri sebesar Rp 13,6 juta per bulan.
Meski pendapatan yang diterima sebagai menteri tidak sebanyak saat bekerja di Gojek, Nadiem Makarim menegaskan dirinya menjadi menteri bukan untuk mencari uang.
"Kalau mau jadi menteri tapi untuk cari uang ya mendingan enggak usah jadi menteri," jelas Nadiem Makarim.
"Ya kalau mau jadi menteri ya untuk melayani," tambahnya.
Menurut Nadiem Makarim, prinsip kepimpinan versinya adalah tidak cukup hanya punya pengalaman di sektor swasta tetapi juga harus melakukan kepemimpinan untuk melayani.
"Jadi sebenarnya saya seneng banget di perusahaan sebelumnya, tapi menurut saya prinsip kepemimpinan versi saya, kita itu belum kelar kalau hanya pernah punya pengalaman dalam satu sektor swasta saja," terang Nadiem Makarim.
"Maksudnya enggak papa tapi yang penting kita itu dalam kehidupan kita belum lengkap kepemimpinannya kalau belum melayani," tambahnya.
Menurut Nadiem Makarim kalau semua orang niatnya hanya cari uang saja maka negara Indonesia tidak akan berkembang.
"Karena banyak sekali anak-anak muda sekarang yang mungkin apatis, enggak mau gabung pemerintahan dll, tapi kenyataannya adalah kalau semua berpendapat itu dan semuanya yang penting itu cari uang aja ya negara kita enggak bakal kemana-mana," jelas Nadiem Makarim.
Cerita Nadiem Makarim yang Sempat Takut hingga Butuh Waktu Berpikir Sebelum Jadi Menteri
Nadiem Makarim mengaku awalnya sempat merasa takut untuk bergabung di pemerintahan.