TRIBUNNEWS.COM -- Aktivis Muda NU Guntur Romli menyebut kepulangan Rizieq Shihab ke Indonesia menjadi penarik massa Reuni Akbar 212 di Monas.
Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Maarif lantas membantah pernyataan Guntur Romli dengan membahas beda nasib antara Ahok dengan Rizieq Shihab.
Reuni Akbar 212 masih berlangsung di Monas.
Guntur Romli berpendapat bahwa Reuni Akbar 212 bertujuan untuk menentang Pemerintahan Jokowi.
"tujuan tetap menentang pemerintah Pak Jokowi, menurut saya, kan tetap ada di luar sana yang tidak setuju yang tidak dibawa pak Prabowo dalam sistem mungkin," kata Guntur Romli dikutip dari aacara Apa Kabar Indonesia Pagi TvOne.
Selain itu Guntur Romli juga berpendapat bahwa acara Reuni Akbar 212 menggunakan informasi sesat untuk menarik massa.
Informasi yang dimaksud Guntur Romli adalah batalnya Rizieq Shihab pulang ke Indonesia.
"kemudian acara ini juga ketika diadakan menggunakan informasi yang menyesatkan, kontroversi untuk menarik perhatian,
misalnya soal kepulangan Habib Rizieq yang gak jadi dengan tuduhan bahwa itu dicekal oleh pemrintah kita, ini kan bikin ribut, semua orang bertanya-tanya,
bagus juga Ustaz Maarif menggunakan informasi itu sehingga semua orang tertarik untuk membahas, " kata Guntur Romlil.