Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Indonesia Congress & Convention Asosiaciation (INCCA) Iqbal Alan Abdulah mengatakan, Ari Askhara dinilai tidak pro dengan industri pariwisata.
"Setuju banget (atas pemecatan Dirut Garuda). Memang kalau kita lihat Dirut Garuda yang sekarang ini tidak pro kepada industri pariwisata," ujar Iqbal, seperti yang dikutip dari Kompas.com.
Selain tidak pro dengan industri pariwisata, Iqbal menilai jika Ari Askhara juga tidak pro dengan kru kabin pesawat Garuda Indonesia.
Hal tersebut terbukti dengan adanya karangan bunga ucapan terima kasih kepada Erick Thohir.
"Bisa dilihat dia juga tidak pro kepada kru kabinnya sendiri dari banyaknya karangan bunga ucapan terima kasih pada Erick Thohir," ujar Iqbal.
Menurut Iqbal, Garuda Indonesia saat ini seperti berada di zona nyaman, tidak peduli dengan industri pariwisata yang saling memberi sokongan dengan maskapai.
"Merasa hebat, merasa super power, tidak butuh bantuan. Bentuknya kartel, apalagi dengan masuk Sriwijaya lalu keluar lagi. Merasa tidak peduli dengan harga tiket domestik yang begitu mahal," jelas Iqbal.
Selain Iqbal, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Hariyadi Sukamdani juga mengaku bahagia atas pemecatan Ari Askhara.
Menurut Hariyadi, selama Ari Askhara menjabat Dirut Garuda Indonesia, kerap menghambat perusahaan swasta untuk mendistribusikan minyak jenis avtur.
Dengan harga tiket pesawat dan tarif kargo, kata Hariyadi, juga membuat industri pariwisata merasa sulit.
Dirjen Perhubungan Udara Tak Masalahkan Pemecatan Ari Askhara
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Polana B Pramesti menyebut pemecatan Ari Askhara menjadi Dirut Garuda tidak menjadi sebuah masalah.
Sebab, operasional Garuda Indonesia masih bisa berjalan selama ada direktur kunci itu.
"Yang penting buat kami sih key person-nya masih ada seperti yang lama. Jadi yang kita pegang adalah key person-nya, ya."