memberikan pengabdian, lalu tiba-tiba ada orang masuk karena memang dia ada kedekatan dengan presiden," ujarnya.
Selain itu, Pipin juga mengkawatirkan adanya rezim yang membantu proses pemenangan.
"Misalnya rezim yang kemudian membantu dalam proses pemenangan," ucapnya.
Pipin menuturkan dirinya sepakat bahwa Gibran dan Bobby sama-sama memiliki hak politik.
"Saya setuju ini adalah hak," kata Pipin.
Pipin menambahkan, hanya orang-orang yang berintegritas dan tidak menghalalkan segala cara dalam setiap kontestasi itulah yang berhak dipilih masuk dalam pencalonan.
"Semua orang boleh dipilih masuk dalam pencalonan, tetapi ketika dia punya integritas, kapasitas, punya pengalaman, dan kemudian dia tidak menghalalkan segala cara dalam setiap kontestasi itu saya kira setiap orang silakan," ungkapnya.
Tanggapan Politisi PDI Perjuangan
Politisi PDI Perjuangan Deddy Sitorus pun langsung menanggapi pernyataan Pipin Sopian dialognya di Sapa Indonesia Malam.
Menurutnya, apa yang dinyatakan oleh Pipin merupakan tuduhan yang tidak berdasar.
"Saya kira itu kan suuzon ya, itu tuduhan yang tak berdasar," ujar Deddy, seperti yang ditayangkan Kompas TV.
Deddy tidak setuju jika pencalonan Gibran dan Bobby di Pilkada 2020 disebut sebagai nepotisme.
"Ini bukan (nepotisme) dong, memangnya yang menentukan dia maju Pak Jokowi?" ucapnya.
"Kan partai yang mengusung dia," lanjut Deddy.