Ari, ternyata jarang pulang ke rumahnya yang berada di Bali.
Saat pulang kampung pun, Ari tak menginap di rumah, melainkan di hotel.
"Ia cuma datang pas acara besar aja," lanjut si tetangga yang enggan menyebutkan namanya.
Lebih lanjut ia mengungkapkan mengapa di rumah itu tak ada aktivitas mencolok.
Di rumah tersebut, ternyata hanya ada ART saja.
"Sekarang ya cuman ada pembantunya saja, tapi jarang keliatan karena ditutup rapat. Pembantunya dari luar sini," ujarnya tetangga lainnya, Mustika, mengakui Ari bukanlah sosok yang 'neko-neko'.
Bahkan itu menyebut eks Dirut Garuda tersebut sebagai sosok yang baik.
"Dia baik-baik saja di sini, tak pernah ada neko-neko. Dengan masyarakat komunikasinya bagus," katanya, dikutip dari Kompas.com.
Kasus Penyelundupan
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK) Saut Situmorang mengatakan bahwa modus penyelundupan barang mewah seperti yang dilakukan Ari Askhara menggunakan Garuda Indonesia sebenarnya sudah cerita lama.
"Kalau itu menjadi modus, saya kira itu sudah menjadi cerita yang sangat umum," ujar Saut usai diskusi di kawasan Wahid Hasyim, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (8/12/2019) dikutip dari Kompas.com.
KPK juga menemukan modus serupa pada sejumlah bandar udara serta pelabuhan.
Penyelundup barang mewah biasanya ingin menghindari pajak.
"Sejak awal saya di KPK sudah mencoba masuk di Tanjung Priok, langsung membuka kontainer. Pergi ke bandara melihat sendiri mereka melakukan ada barang yang tidak cocok dengan yang disebutkan. Itu modus itu seharusnya dihentikan," kata dia.