Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, JK menuturkan penghapusan UN dinilai dapat menurukan semangat siswa dalam belajar.
Tidak adanya UN akan memicu terciptanya penerus bangsa yang lembek.
"Jangan menciptakan generasi muda yang lembek," ungkap JK.
Menurutnya UN menjadi bagian penting dalam proses belajar siswa.
Tak banyak berkomentar, JK mengatakan akan menjelaskan dikemudian hari.
Tanggapan JK ini langsung mendapat reaksi dari Nadiem.
Menurut Nadiem adanya Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter lebih membuat siswa dan sekolah menjadi tertantang.
"Enggak sama sekali (membuat siswa lembek), karena UN itu diganti asesmen kompetensi di 2021. Malah lebih men-challenge sebenarnya," tutur Nadiem.
Kebijakan baru Nadiem Makarim
Sebelumnya, Nadiem telah mengeluarkan empat kebijakan baru dalam rangka perbaikan sistem pendidikan Indonesia.
Diantaranya yakni kebijakan terkait Ujian Sekolah berbasis Nasional (USBN).
Nadiem akan mengganti USBN dengan membebaskan pihak sekolah menyelenggarakan dalam ujian.
Ia juga mengganti UN dengan asesmen kompetensi minimum dan survei karakter.
Kemudian kebijakannya juga berisi terkait penyederhanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).