TRIBUNNEWS.COM - Mantan Menkopolhukam Wiranto ditunjuk sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Jumat (13/12/2019).
Jokowi menilai rekam jejak dalam pemerintahan menjadi alasan terpilihnya Wiranto sebagai Ketua Wantimpres.
"Pak Wiranto kan track record dan pengalamannya panjang di pemerintahan. Menangani banyak masalah," ujar Jokowi yang dikutip dari Kompas.com.
"Ini kan memberikan pertimbangan dan nasihat kepada Presiden," imbuhnya.
Selepas purna tugas di militer, Wiranto pernah menjabat sebagai menteri beberapa kali.
Dikutip dari Kompas.com, Wiranto sempat menjadi Menteri Pertahanan dan Keamanan Kabinet Reformasi (1998-1999).
Kemudian ia menjabat lagi pada zaman reformasi yakni era Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Pada era Presiden ke- 4 Indonesia, Wiranto menjabat sebagai Menteri Koordinasi Politik dan Keamanan (Menkopolkam).
Dikutip dari wikipedia.org, Wiranto sempat mengundurkan diri dengan mengirimkan surat resmi yang kemudian mendapat balasan dari Gus Dur.
Wiranto kemudian menempuh karir politiknya di Parta Golkar.
Pada 2004 Wiranto maju sebagai kandidat presiden.
Saat itu Wiranto menggandeng Salahuddin Wahid sebagai calon wakil presiden.
Namun langkah Wiranto terhenti di putaran pertama.
Pada 21 Desember 2006 ia mendeklarasikan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura).
Wiranto menjadi Ketua Umum Partai Hanura.