Hal itu membuat hampir semua peserta didik diluluskan pihak sekolah.
JK berpendapat bahwa UN memang harus dievaluasi setiap tahunnya.
Akan tetapi yang harus diperbaiki itu adalah hasil pendidikannya.
Mengetahui Sistem Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter
Disampaikan Nadiem Makarim, Asesmen kompetensi minimum bukanlah untuk mengevaluasi prestasi murid, namun untuk melihat kualitas sekolah.
"Ini hanya sebagai tolak ukur sekolahnya sedang di mana. Jadi ini sebenarnya kita melakukan penilaian standar nasional adalah untuk mengetahui tingkat sekolahnya ini sudah mencapai nggak level minimun?" kata Nadiem dilansir dari Youtube KompasTV, pada Kamis (12/12/2019).
Lebih lanjut, penilaian Asesmen Kompetensi Minimum ini dapat memetakan sekolah-sekolah dan daerah-daerah berdasarkan kompetensi minimumnya masing-masing.
Adapun materi dari Asesmen Kompetensi Minimum adalah literasi dan numerasi.
Dilansir dari Kompas.com, Nadiem menjelaskan bahwa literasi bukanlah hanya kemampuan membaca.
Literasi adalah kemampuan menganalisa suatu bacaan, sehingga siswa mampu untuk mengerti atau memahami konsep di balik tulisan.
Sedangkan Numerasi adalah kemampuan menganalisa untuk menggunakan angka-angka dalam matematika.
Numerasi bukan hanya kemampuan menghitung.
Numerasi adalah kemampuan mengaplikasikan konsep hitungan di dalam suatu konteks yang abstrak atau yang nyata.
Selain Asesmen Kompetensi ini ada pula survei karakter.