TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah warga yang masih bertahan di kawasan rumah deret Tamansari, Kota Bandung menangis saat melihat rumah yang ditinggalinya mulai dilakukan pengosongan.
Tangisan warga pun pecah pada saat petugas Satpol-PP mulai memasuki kawasan rumah deret Tamansari.
Teriakan demi teriakan diiringi isak tangis pun terdengar jelas, dilansir dari YouTube KompasTV, Jumat (13/12/2019).
"Sudah jelas, tanya aja statusku. Katanya negara bebas. Pemerintah nggak punya sertifikatnya tapi ambil diambil," ucap satu di antara warga perempuan dikawasan rumah deret Tamansari.
Meski begitu, Petugas Satpol-PP pun tetap melakukan pengosongan rumah-rumah tersebut diiringi tangisan dan teriakan warga.
Setelah melakukan pengosongan, Satpol-PP Kota Bandung pun mulai mempersiapkan alat berat di lokasi tersebut, untuk merobohkan bangunan yang masih berdiri kokoh.
Sejumlah warga juga berusaha melakukan penghadangan terhadap alat berat (beko). Kericuhan pun akhirnya tak terelakaan.
Meski begitu, petugas Satpol-PP pun tetap mendorong paksa massa pemuda.
Alat berat pun mulai melakukan penggusuran bagunan semi permanen di area tersebut.
Ditempat yang sama, Kasatpol PP Kota Bandung, Rasdian Setiadi menyampaikan penggusuran yang dilakukan untuk menertibkan aset.
Ia pun menegaskan hal ini sesuai dengan perintah wali kota untuk melaksanakan pengamanan dan ketertiban aset.
Lanjut, Rasdian menyatakan Tamansari merupakan aset kota Bandung.
"Karena aset ini adalah milih pemerintah kota bandung, memang ini sepertnya agak cukup lama, kita sudah memberikan surat perintah, surat peringatan kesatu, kedua, ketiga, memang waktunya agak lama," tegas Rasdian.
Rasdian menegaskan, sebelum melakukan pengosongan pun pihaknya telah memberikan beberapa surat peringatan.