TRIBUNNEWS.COM - Jelang muktamar, Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani dikabarkan berpeluang menjadi kandidat calon ketua umum PPP.
Terkait hal ini, Arsul hanya menanggapinya dengan santai.
Ia menuturkan dirinya belum merasa cocok duduk sebagai ketua umum di PPP.
"Enggaklah, enggak ada potongan saya jadi ketum PPP," ungkap Arsul yang dkutip dari Kompas.com, (Sabtu/14/12/2019).
Disinggung terkait niatnya menjadi calon ketum PPP, Arsul mengaku sejak kecil tidak diajarkan untuk mengejar jabatan.
Namun ia juga tidak akan menolak jika nantinya ia akan dipilih untuk menduduki jabatan tersebut.
"Tapi kalau diberikan tanggung jawab, ya enggak boleh lari," ujarnya.
Sebelumnya nama Arsul muncul setelah Wakil Sekretaris Jenderal PPP Achmad Baidowi membeberakan bebarapa kandidat yang berpeluang menjadi calon ketum PPP.
"Saat ini kan ada beberapa yang disebut di antaranya Plt Ketum, Mardiono, Arsul Sani, Muqowam. Ada juga ketua fraksi PPP Amir Uskara waketum," ujar Baidowi.
Menurut penuturannya, partai berlogo ka'bah ini akan menggelar Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) selama dua hari.
Yakni mulai 14 hingga 16 Desember 2019.
Nantinya satu diantara agenda Mukernas yakni penentuan jadwal Muktamar terkait pemilihan calon ketum.
Di sisi lain Baidowi belum dapat memastikan lima yang disebutkannya akan maju sebagai caketum PPP.
"Ya nanti dilihat pas pelaksanaan muktamar, PPP tidak kekurangan kader internal untuk memimpin partai ini bisa comeback, bisa recovery lagi, bisa lolos Pemilu 2024," jelas Baidowi yang dikuti dari Kompas.com. (*)