"Mohon maaf, kata dihapus itu hanya headline di media agar diklik, karena itu yang paling laku," sambungnya.
Nadiem pun menjelaskan, mulai tahun 2021 UN akan diganti menjadi asesmen kompetensi.
"Jadinya, UN itu diganti jadi asesmen kompetensi," ujarnya.
Nadiem menegaskan, bahwa bahasa yang tepat bukanlah menghapus UN, melainkan mengganti sistem UN.
Menurut Nadiem, yang dihapus itu adalah format per mata pelajaran mengikuti kelengkapan silabus daripada kurikulum.
"Itu aja yang dihapus, diganti tapi dengan asesmen kompetensi minimum, hampir mirip seperti PISA, yaitu literasi, numerasi, plus ada satu survei karakter," imbuh Nadiem.
(Tribunnews.com/Widyadewi Metta) (Kompas.com/Albertus Adit)