News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

POPULER: Sambut Natal dan Tahun Baru, Jokowi Segera Resmikan Jalan Tol Pertama di Kalimantan Besok

Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lahan Tahura Bukit Soeharto yang berada di sisi timur titik KM 35 Jalan Tol Balikpapan Samarinda, Selasa (7/5/2019). Presiden Joko Widodo dan rombongan meninjau lokasi Tahura Bukit Soeharto yang ditawarkan Pemprov Kaltim untuk menjadi lokasi Ibukota Negara yang baru. TRIBUN KALTIM/FACHMI RACHMAN

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) diagendakan mengunjungi Kalimantan Timur, Selasa (17/12/2019).

Dilansir Kompas.com, Kepala Biro Humas Pemprov Kaltim, HM Syafranuddin mengungkapkan Jokowi direncanakan mengunjungi tiga lokasi.

Jokowi akan meninjau lokasi ibu kota negara yang baru.

Selanjutnya, Jokowi akan meresmikan Tol Balikpapan-Samarinda (Balsam).

Kemudian Jokowi juga akan meresmikan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Manggar, Balikpapan.

“Iya kami sudah rapat dengan tim dari Jakarta. Rencananya, Selasa ini Bapak Presiden ke Kaltim,” ujar Syafranuddin saat dihubungi, Minggu (15/12/2019).

Resmikan Jalan Tol Balsam

Jokowi direncanakan meninjau sekaligus meresmikan Jalan Tol Balsam sepanjang 99,35 kilometer.

Menurut informasi, Jokowi akan meresmikan tol seksi II, III, dan IV.

Seksi II sepanjang 30,98 kilometer dari Samboja-Muara Jawa.

Seksi III sepanjang 17,50 kilometer dari Muara Jawa-Palaran.

Seksi IV sepanjang 17,95 kilometer dari Palaran-Samarinda.

Ketiga seksi ini menjadi porsi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT).

“Iya, Pak Presiden resmikan seksi II, III dan IV duluan, Selasa ini,” kata Hadi Mulyadi, Wakil Gubernur Kaltim.

Sementara itu Seksi I sepanjang 22,03 kilometer dari Balikpapan-Samboja dan Seksi V sepanjang 11,09 kilometer dari Balikpapan-Sepinggan, masih dalam proses penyelesaian menjadi porsi pemerintah.

Proyek jalan tol Balikpapan-Samarinda terlihat dari udara saat Menhub Budi Karya Sumadi melakukan peninjauan lokasi calon Ibu Kota Negara yang baru dari atas Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, sekaligus diskusi di Balikpapan Coal Terminal (BCT), Kalimantan Timur, Kamis (19/9/2019). (Tribunnews/HO/BKIP Kemenhub/Christanto Agung)

Siap untuk Natal dan Tahun Baru

Sebelumnya, Jalan Tol Balsam dinyatakan akan siap difungsikan saat Natal 2019 dan tahun baru 2020.

Hal tersebut diungkapkan PT Jasamarga Balikpapan Samarinda (JBS) yang merupakan anak perusahaan PT Jasa Marga, menjadi pengelola jalan tol ini.

Dilansir Kompas.com, PT JBS berupaya melakukan percepatan guna mencapai target yang telah ditentukan.

“Kami optimistis Jalan Tol Balikpapan-Samarinda dapat beroperasi fungsional pada libur Natal 2019 dan Tahun Baru 2020," ujar Dirut PT JBS STH Saragi dalam keterangan tertulis Jumat (15/11/2019).

Rampungnya pembangunan tol ini diharapkan mampu mendasari pembangunan wilayah Ibu Kota baru.

Melansir Kompas.com, hingga 8 November 2019, pembebasan lahan menyentuh angka 99,54 persen.

Sementara itu pengerjaan konstruksi telah mencapai 97,56 persen.

Nantinya, Kabupaten Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara direncanakan menjadi ibu kota Indonesia.

Jalan Tol Balikpapan-Samarinda memiliki total panjang 99,35 kiloneter.

Jalan tol ini terdiri atas 5 seksi, yaitu :

  1. Seksi I ruas Balikpapan (Km 13)-Samboja (22,025 Km).
  2. Seksi II ruas Samboja-Muara Jawa (30,975 Km).
  3. Seksi III ruas Muara Jawa-Palaran (17,300 Km).
  4. Seksi IV Palaran-Samarinda (17,550 Km).
  5. Seksi V Balikpapan (Km 13)-Sepinggan (11,500 Km). 

Pembangunan Seksi I dan V didanai oleh pemerintah.

Namun pelaksanaan pembangunannya diserahkan kepada PT JBS.

Sementara Seksi II, III, dan IV pembangunannya dibiayai sekaligus dilaksanakan oleh PT JBS.

Direncanakan, jalan tol ini juga akan terhubung langsung dengan Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Sepinggan, 11 Km dari Balikpapan.

Dengan adanya jalan tol, memangkas perjalanan Balikpapan - Samarinda yang sebelumnya mencapai 3-4 jam, menjadi hanya 1 jam.

Lokasi Istana Negara di Ibu Kota Baru

Titik koordinat ibu kota negara direncakan akan ditinjau Jokowi.

Hingga kini, lokasi istana kepresidenan belum ditentukan.

Menurut informasi, istana akan dibangun di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).

Sementara wilayah pengembangan berada di Kabupaten Kutai Kertanegara.

Kedua kabupaten ini memiliki wilayah bersisian atau berbatasan.

Dilansir Tribun Kaltim, Rektor Universitas Mulawarman, Masjaya, mendukung Istana Negara dibangun di Kutai Kartanegara.

Sementara pusat pemerintahan Ibu Kota Negara berada di Penajam Paser Utara.

Seperti ibu kota saat ini, Jakarta jadi pusat pemerintahan sementara Istana Negara berada di kota Bogor.

Tampak depan Istana Negara, Jakarta. (http://presidenri.go.id/istana-2.html#negara)

"Supaya bisa lebih menghidupan aksebilitas. Ada 2 tempat tinggal pemerintah negara," tuturnya.

Ditanya lokasi yang representatif di Kukar, Masjaya mengaku tak bisa mengomentar hal tersebut. Lantaran bukan kewenangan dirinya

"Secara ploting lokasi tak bisa beri komentar. Yang pasti kita bersyukur di Kaltim, keraifan lokal dan budaya diakomodir," ungkapnya.

Ibu Kota Baru Mulai Dibangun

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan tahun 2020 konstruksi pembangunan ibu kota negara baru di Kalimantan Timur dimulai.

Melansir Kompas.com, hal itu juga disampaikan Luhut seusai rapat pemindahan ibu kota negara.

Presiden RI Joko Widodo didampingi Sejumlah Menteri, Pejabat Pemprov dan Bupati Kukar Edy Damansyah, serta Kepala Bapeda Provinsi Kaltim melihat peta Tahura Bukit Soeharto di titik KM 35 Jalan Tol Balikpapan-Samarinda, Selasa (7/5/2019). Kedatangan Presiden Joko Widodo beserta rombongan untuk melihat lahan yang ditawarkan Pemprov Kaltim sebagai lokasi Ibu Kota Negara yang baru. (TRIBUN KALTIM/FACHMI RACHMAN)

"Kami berharap tahun depan (konstruksi ibu kota negara baru) sudah mulai. Akhir tahun depan atau awal 2021," kata Luhut.

Rapat tersebut disepakati perencanaan matang harus selesai dalam satu tahun.

Sementara itu pembangunan ibu kota negara baru cukup dilaksanakan selama tiga tahun.

"Kami sepakat perencanaan harus selesai setahun semua dengan matang sehingga pembangunan tiga tahun itu kan cukup," ungkapnya.

 (Tribunnews.com/Wahyu Gilang Putranto) (Tribun Kaltim/Muhammad Fachri Ramadhani ) (Kompas.com/Zakarias Demon Daton/Hilda B Alexander/Deti Mega Purnamasari)
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini