Ada kisah menarik selain ia menjadi pelayan warung kopi.
Ternyata Albertina pernah ditolak oleh pihak bank saat kredit rumah.
Hal itu dikarenakan aplikasi permohonan kredit yang ia ajukan ditolak karena gajinya sebagai hakim tidak cukup.
Albertina sempat bekerja di Pengadilan Negeri Slawi, Jawa Tengah pada tahun 1990-1996.
Pada waktu itu, sempat ia menolak tamu yang ingin menemuinya dirumah untuk menjaga kenetralan dalam menangani kasus.
Saat itu pula, untuk mengirit biaya hidupnya, Albertina mengetik sendiri di rumahnya terkait keputusan sidang.
Alasannya adalah supaya ia tidak perlu membayar pegawai juru ketik.
Nama hakim Albertina mencuat karena ialah yang menjadi hakim ketua kasus mafia pajak Gayus Halomoan Tambunan.
Dirinya ramai disorot media saat menanyai Gayus yang duduk di kursi pesakitan.
Namun ia malah jarang melihat kamera dan tetap mencermati setiap kalimat yang dilontarkan Gayus.
Akhirnya, di depan hakim Albertina, Gayus pun mengaku darimana uang sebesar Rp 28 miliar yang ia dapatkan.
Sesaat setelah mendengar jawaban Gayus, Albertina Ho seolah tenang dan tidak terpengaruh atau bahkan terkejut atas jawaban Gayus.
Dalam pertemuan diskusinya bersama awak media di Balikpapan, Jokowi memastikan, orang-orang yang terpilih sebagai dewan pengawas KPK adalah orang-orang baik.
Ada beberapa nama dari bagian jaksa dan ekonom yang belum disebutkan namanya oleh Jokowi.
Hingga kini, persoalan dewan pengawas KPK yang diproses dan belum diputuskan.
(Tribunnews.com/Maliana)(Kompas.com/Diamanty)(Pos-kupang.com/Iswidodo)