TRIBUNNEWS.COM - Plt Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen Dikdasmen) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Totok Suprayitno buka suara soal revisi Ujian Nasional (UN).
Ia membantah tidak ada tantangan dalam rencana revisi Ujian Nasional.
Totok menegaskan tantangan dunia pendidikan tidak hanya datang di Ujian Nasional atau di tingkat nasional.
"Setiap hari, guru memberikan the right challenge kepada setiap anak-anak. Tantangan yang tepat," kata Totok yang Tribunnews kutip melalui tayangan YouTube Mata Najwa, Rabu (18/12/2019).
"Karena, tantangan terlalu berat, (dikhawatirkan) stres. Tantangan terlalu ringan, (merasa) bosan," tuturnya.
Ia juga menegaskan, pemenuhan tantangan dengan porsi yang tepat tersebut merupakan tanggung jawab guru.
Sudewo: UN Dihapus Tidak Ada Tantangan
Anggota Komisi X DPR RI Fraksi Gerindra, Sudewo mengaku tidak setuju jika Ujian Nasional (UN) dihapus.
"Saya sependapat dengan Pak Jusuf Kalla, coba dibayangkan kalau tidak ada Ujian Nasional tidak ada tantangan bagi siswa," ujar Sudewo yang Tribunnews kutip melalui tayangan YouTube Mata Najwa, Rabu (18/12/2019).
Sudewo menilai, jika UN dihapus akan membentuk karakter yang tidak bagus dan mentalnya menjadi lembek, serta tidak memiliki nilai juang.
"Siswa coba ditanya, mereka pasti suka ria kalau UN dihapus," ungkapnya.
"Jadi meskipun dia itu punya kekuatan fisik, tapi mental belum tentu," tambahnya.
lebih lanjut, Sudewo menjelaskan, dengan UN anak-anak dibentuk untuk memiliki daya juang dan semangat untuk belajar.
"Maka dengan UN inilah, anak-anak tersbeut bisa memiliki nilai juang, semangatnya tinggi, etos kerja, semangat untuk belajar, kedisiplinan, ada nilai-nilai karakter dengan UN tersebut," paparnya.