"Bersediahkah mereka berjuang di bidang politik?" ujar putri dari sang proklamator republik Indonesia.
Namun Megawati mengeluhkan, pada kenyataannya hingga hari ini capaian angka untuk perempuan yang terjun dalam politik masih sangat sedikit.
Ia mengatakan walau dirinya mendapat laporan bahwa angka perempuan di dunia politik kini mencapai 20 persen, menurutnya masih belum stabil.
Ia menyebut hal ini merupakan persoalan bersama jika tidak ada perempuan di bidang politik.
"Lalu bagaimana kita akan menjalankan tata pemerintahan kita tanpa ada kaum perempuan?" ungkapnya diiringi riuh tepuk tangan hadirin.
Megawati mengatakan memang sulit berada dalam bidang politik.
Pihaknya mengungkap kini banyak yang hebat dalam dunia di luar politik.
"Saya tahu banyak yang hebat di bidang-bidang yang lain. Tapi tidak pernah mau menyentuh politik. Karena kembali mengatakan politik perempuan itu bagi kaum perempuan adalah tabu," paparnya kembali.
Megawati tampak menyinggung putrinya, Puan Maharani yang berhasil menjadi Ketua DPR RI 2019 yang meraup suara sekitar 450 ribu.
"Ibu Puan Maharani akhirnya dari hasilnya saja tidak bisa lagi dibantah oleh kaum laki. Karena jumlah kan harus suara terbesar," ungkapnya.
Puan Maharani diketahui adalah wanita pertama yang menjabat sebagai ketua DPR RI yang ke-23.
Sebelumnya sebanyak 22 kali ketua DPR selalu diduduki oleh kaum laki-laki.
Pernyataan terebut lantas menuai tepuk tangan bangga yang riuh dari para hadirin.
Tetapi, Megawati tampak mengungkapkan kejengkelan.