"Kemana kaum perempuannya? Kemana daya kita untuk mengatakan kebenaran hakiki yang ada di diri kita?" sambungnya.
Hingga saat pidato sambutannya ia berpandangan masih banyak ibu-ibu yang tidak senada dengan pernyataannya.
Hal ini karena suara tepuk tangan dalam dukungan di mimbar tersebut di rasa kurang.
"Sekali lagi saya bukan seorang provokator. Saya ingin hak-hak perempuan sama seperti negara memberikan kepada perempuan Indonesia," tegasnya. (*)
(Tribunnews.com/Nidaul 'Urwtaul Wutsqa)
BERITA REKOMENDASI