News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Natal 2019

Kewaspadaan Perlu Ditingkatkan Jelang Natal, Tapi Jangan Berlebihan

Editor: Ferdinand Waskita
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

OPERASI LILIN JAYA - Pasukan gabungan saat mengikuti apel gelar pasukan Ops Kepolisian Terpusat Lilin Jaya 2019 di Lapangan Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (19/12/2019). Apel yang diikuti unsur Polri, TNI dan Pemprov DKI Jakarta tersebut mengangkat tema Sinergitas PAM Perayaan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020. (Warta Kota/henry lopulalan)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Masyarakat diharapkan meningkatkan kewaspadaan jelang perayaan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020.

Hal itu untuk mengantisipasi potensi ancaman keamanan.

"Kewaspadaan harus ada setiap saat namun dalam momentum Natal dan Tahun Baru, harus ditingkatkan," kata Wakil Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis Almasyari, Minggu (22/12/2019).

Abdul Kharis mengatakan pihaknya belum mendapatkan laporan dari pihak intelijen terkait potensi ancaman keamanan jelang Natal dan Tahun Baru.

Namun politikus PKS itu meminta masyarakat tetap waspada terkait potensi ancaman tersebut.

Menurutnya, kejadian bom bunuh diri yang terjadi di Surabaya jelang Natal tahun 2018, jangan sampai membuat masyarakat takut melakukan aktivitas seperti biasa.

Abdul Kahris menjelaskan peningkatan kewaspadaan bisa dilakukan dari lingkungan Rukun Tetangga (RT) dengan meningkatkan kepedulian sosial terhadap lingkungan.

"Masyarakat harus bisa menjaga lingkungan. Saya yakin sepanjang masyarakat bisa menjaga keamanan dan ketertiban, maka insya Allah lingkungan aman," ujar Abdul Kharis.

Dia juga meminta masyarakat tetap menjalankan aktivitas seperti biasa meskipun tingkat kewaspadaan harus ditingkatkan.

Menurut dia, jangan sampai peningkatan kewaspadaan menyebabkan aktivitas kegiatan masyarakat sehari-hari jadi terganggu.

"Kewaspadaan harus ditingkatkan namun jangan berlebihan nanti malah tidak nyaman dan tidak khusyuk beribadah," ujarnya.

Pengamat intelijen Ridlwan Habib mengatakan potensi ancaman keamanan jelang perayaan Natal dan Tahun Baru sangat mungkin terjadi khususnya yang dilakukan kelompok-kelompok kecil dari Jaringan Ansarut Daulah (JAD) yang masih eksis.

Menurut dia, proses penangkapan beberapa orang yang dilakukan Densus 88 Anti-teror di beberapa daerah, kemungkinan menekan terjadinya serangan sampai tahun baru 2020.

Namun dia mengingatkan, kemungkinan pola Bom Thamrin 2016 bisa saja terulang, serangan dilakukan ketika kondisi lengah yaitu tanggal 11 Januari 2016, setelah perayaan Natal dan Tahun Baru.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini