"Keamanan di sini itu cuma kemanusiaan. Jadi kita melihat dari Bhineka Tunggal Ika. Karena Banser dillibatkan di sini. Karena itu kepribadian dan kemanusiaan saja," ungkap wakil Kepala Protokoler Banser Jawa, Romy Wicaksono.
Romy menyebut, terdapat 25 anggota Banser di Gereja Pantekosta.
Sementara di seluruh Surabaya terdapat 145 personel Banser yang siap mengamankan rangkaian Natal.
145 personel Banser tersebut akan dikerahkan ke Pimpinan Wilayan Ansor Jawa Timur.
Ledakan di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya 2018
Diberitakan Tribunnews, di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) pernah terjadi ledakan yang diduga teror bom.
Kombes Pol Rudi Setiawan menyebutkan, bom yang meledak di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) di Jalan Arjuno, Minggu (13/5/2018), adalah bom mobil.
Bom tersebut dibawa mobil Avanza dengan kecepatan tinggi hingga menabrakkan diri di pintu utama gereja.
Seketika bom dari dalam mobil pun meledak.
Gereja Pantekosta Tidak Menggelar Peringatan Satu Tahun Bom Surabaya
Pada 13 Mei 2019 lalu tepat satu tahun peristiwa pengeboman terjadi di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS).
Namun, Gereja Pantekosta Pusat Surabaya tersebut tidak mengadakan kegiatan khusus dalam memperingati teror bom yang pernah terjadi.
Para jemaat pun memilih untuk tidak berkegiatan khusus dalam peristiwa satu tahun tersebut.
Kepala Kerumah Tanggaan GPPS Soehendro mengatakan tidak ingin mengenang kembali peledakan bom tersebut.
Pasca kejadian ia hanya berharap agar tidak terulang lagi teror bom di GPPS.
Sehingga para jemaat gereja dapat beribadah dengan tidak lagi trauma dari peristiwa yang pernah terjadi.
(Tribunnews.com/Nidaul 'Urwatul Wutsqa)