"Memilih mobil-mobil yang akan dipakai untuk wisata maupun reguler," kata Budi.
"Kalau untuk wisata, jangan teriming-iming dengan harga murah kemudian langsung diambil," imbuhnya.
Budi mengatakan, bus wisata dengan harga murah belum tentu bagus kualitasnya.
Lebih lanjut, Budi mengatakan, sejak awal memasuki Natal dan tahun baru, pihaknya sudah melakukan ramp check secara masif di seluruh Provinsi dan Kabupaten/Kota.
Ia masih berharap kepada Kadishub Provinsi dan Kabupaten/Kota tidak hanya melakukan ramp check di terminal.
"Harapan saya juga mendatangi di pool bus untuk melakukan ramp check," ujarnya.
Budi juga menyarankan para Kadishub mendatangi ke lokasi wisata yang ramai pengunjung.
"Sebagaimana arahan yang disampaikan Menteri Perhubungan, bus pariwisata butuh fokus lagi di momen liburan ini," kata Budi.
Budi mengatakan, bus pariwisata diperlukan ramp check, karena kendaraan ini tidak memasuki terminal.
Lanjut, Budi memohon kepada para Kadishub untuk melakukan pengawasan ketat menjelang tahun baru.
"Kalau Menteri Perhubungan hanya sampai Provinsi, dari Provinsi dengan Kadishub dan Polda melakukan ramp check gabungan," jelas dia.
Budi menyampaikan secara kuantitas tak semua pihaknya dapat melakukan ramp check.
"Yang terdaftar sampai 52 ribu lebih mobil bus baik yang reguler maupun pariwisata," ujar Budi.
Kendati demikian, Budi juga berharap peran dan tanggung jawab dari masyarakat atau operator.
"Kami harapkan juga operator dengan semangat yang dilakukan pemerintah untuk melakukan ramp check," ungkapnya.
Artinya, hal ini diperuntukkan untuk keselamatan semua pihak.
Budi kembali menegaskan untuk pengusaha operator juga melakukan hal yang sama untuk kendaraannya.
(Tribunnews.com/Indah Aprilin Cahyani)