"Kan mau tidak mau akan ada proses seleksi alam. Ketika jumlah BUMN nya makin mengecil ya jumlah direksi dan komisaris akan makin sedikit," jelas Erick.
"Jadi yang terbaik yang survive," imbuhnya.
Ayah dari empat orang anak ini juga menyinggung terkait beberapa peraturan menteri yang telah ia keluarkan.
Satu diantaranya yakni perintah pada direksi BUMN yang kinerjanya buruk untuk menggunakan pesawat kelas ekonomi saat melakukan perjalanan dinas.
"Saya keluarin juga kemarin beberapa peraturan menteri kalau memang yang rugi-rugi perginya naik ekonomi aja nggak usah bisnis," ujarnya.
Hal ini ia lakuakan untuk menghindari adanya direksi yang hidup mewah dikala perusahaannya merugi.
"Jangan sampai ada direksi-direksi yang menjadi oknum-oknum baru yang udah tahu perusahaannya sakit, tugasnya hanya berfoya-foya. Mending kalau perusahaannya untung," tegas Erick.
Tak hanya itu, Menteri BUMN ini juga mengatakan telah mengeluarkan Keputusan Menteri (Kepmen) terkait pembentukan anak usaha BUMN.
"Sama juga saya keluarkan Kepmen bahwa pembentukan anak cucu perusahaan mesti ada alasannya yang jelas," imbuhnya.
Ini dimaksudkan agar tidak adanya oknum-oknum menggerogoti BUMN yang sehat.
Adapun kebijakan baru yang akan dikeluarkan Erick dalam waktu dekat ini.
Ia mengaku tengah menyiapkan peraturan tentang revaluasi aset.
"Ini saya akan keluarin lagi peraturan, ketika revaluasi aset itu nggak bisa hanya pinjem uang kemudian uangnya masuk perusahaannya bangkrut lagi," kata Erick.
(Tribunnews.com/Isnaya Helmi Rahma)