TRIBUNNEWS.COM - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2019-2023 Firli Bahuri kini tengah mencari Pelaksana Tugas (Plt) Juru Bicara (Jubir) KPK.
Plt Jubir KPK tersebut rencananya untuk menggantikan Febri Diansyah yang memilih mundur dari jabatannya itu..
Sementara, Ketua KPK baru, Firli Bahuri dikabarkan tengah melakukan penilaian terhadap sekira 1.641 pegawai KPK.
"Sabar, kan kami cari Plt Jubir KPK, masa sih dari 1.641 pegawai KPK tidak ada yang kompeten? Pasti adalah. Tapi kan lima pimpinan harus menilai-nilai, menelusuri rekam jejak," kata Firli Bahuri kepada rekan media, Jumat (27/12/2019).
Diwartakan Tribunews sebelumnya, Firli mengaku tidak ingin tergesa-gesa mencari pengganti Febri Diansyah.
"Kami ambil putusan bersama secara bulat," tambahnya.
Diketahui, Febri Diansyah kini mengakhiri jabatannya sebagai Jubir KPK.
"Per hari ini tugas saya sebagai juru bicara KPK sudah selesai," kata Febri yang Tribunnews kutip melalui tayangan YouTube BeritaSatu, Kamis (26/12/2019).
Ia menambahkan, nantinya yang menggantikan posisi Jubir KPK akan melalui proses seleksi oleh pimpinan KPK.
Febri mengatakan nantinya yang menggantikan posisi sebagai Juru Bicara KPK melalui proses seleksi oleh pimpinan KPK.
"Saya sudah melaksanakan tugas dan fungsi juru bicara sejak Desember 2016," imbuhnya.
Lebih lanjut, ia kembali menegaskan telah berdiskusi dengan pimpinan KPK mengenai tugasnya yang sekaligus sebagai Kepala Biro (Kabiro) Humas.
"Sekitar tiga tahun dan saya kira dengan pernyataan kolektif pimpinan kemarin dan sudah saya pastikan juga tadi dengan bertemu pimpinan, maka perjalanan saya sebagai Juru Bicara KPK sudah sampai di penghujung jalan," kata dia.
Ia mengatakan, berdasarkan Peraturan KPK No 3/2018 ada pemisahan antara jabatan Kabiro Humas dan Juru Bicara.
"Saya akan fokus dan lebih maksimal menjalankan tugas sebagai Kepala Biro Humas. Interaksi kita masih ada, tapi dalam konteks yang berbeda," ujar Febri, dikutip Kompas.com.
Ia pun lantas menyampaikan permintaan maaf jika ada kesalahan selama Febri menjabat sebagai Jubir KPK di hapadan rekan media.
"Harapannya, siapa pun yang menjadi Juru Bicara KPK, siapa pun yang mengisi posisi ini, saluran komunikasi publik sebagai sarana pertanggungjawaban KPK terhadap masyarakat, kami harapkan tetap menjadi konsep berpikir yang clear," jelas Febri.
"Karena ketertutupan hanya akan menghasilkan potensi-potensi penyimpangan-penyimpangan baru," imbuhnya.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)