Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemeriksaan saksi terkait kasus dugaan korupsi PT Asuransi Jiwasraya (Persero) terus berlanjut.
Selasa (31/12/2019), Kejaksaan agung RI memeriksa dua saksi terkait kasus yang disebut merugikan keuangan negara hingga Rp13,7 triliun tersebut.
Adapun dua saksi yang diperiksa Benny Tjokrosaputro selaku komisaris PT Hanson Internasional Tbk dan Heru Hidayat selaku presiden komisaris PT Trada Alam Mineral Tbk.
Baca: Soal Kasus Jiwasraya, Rhenald Kasali Bilang Ada yang Sedang Membangun Logika Ngawur
Namun, dari dua nama tersebut, hanya Heru Hidayat yang memenuhi panggilan Kejaksaan Agung RI.
Sedangkan Benny Tjokro tidak hadir lantaran sakit.
"Pak benny kemarin sore kami menerima surat dari pengacaranya bahwa untuk hari ini tidak bisa memenuhi panggilan untuk diperiksa sebagai saksi karena yang bersangkutan sedang sakit dan dirawat di RS," kata Jaksa Agung Muda Pidana Khusus, Adi Toegarisman di Gedung Bundar, Jakarta, Selasa (31/12/2019).
Baca: Kasus Gagal Bayar Jiwasraya Hari Ini Kejagung Periksa Benny Tjokro dan Heru Hidayat
Nantinya, Benny akan dijadwalkan pemeriksaan ulang pada 6 Januari 2019.
"Sesuai surat yang kami terima bersangkutan minta diperiksa tanggal 6. Jadi kami akan periksa tanggal 6," ungkap dia.
Menurutnya, pemeriksaan kali ini bertujuan untuk menggali fakta yang ada terkait persoalan Jiwasraya.
"Tentu keterangannya akan kami himpun sebagai fakta hukum. Nanti sebagai bahan analisa bagaimana nanti kami bangun kasus yang berkaitan dengan asuransi Jiwasraya ini," katanya.
Dana Rp 13,5 Miliar untuk Manchester City
Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga menyebutkan sejumlah biaya yang dikeluarkan PT Jiwasraya (Persero) Tbk selama kerja sama dengan klub sepakbola Manchester City.
Dua tahun perjanjian, sejak 10 Juni 2014 Jiwasraya telah menggelontorkan anggaran dengan total Rp 13,5 miliar.
"Biaya kunjungan Manchester City ke Indonesia Rp 4 miliar. Biaya sponsorship Rp 7,5 miliar setelah pajak mulai 1 Juni 2014-31 Mei 2016, biaya souvenir Rp 1 miliar, biaya tahunan konsultan Rp 1 miliar, total Rp 13,5 miliar," kata Arya ditemui di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat(27/12/2019).
Baca: Fadli Zon Berharap DPR Bentuk Pansus Jiwasraya Gate
Namun, kerja sama tersebut dihentikan pada 2018.
Pada 10 Juni 2014 lalu, Manchester City sepakat bekerja sama dengan Asuransi Jiwasraya sebagai sponsor.
Sebelumnya, Arya menuturkan, data keuangan Jiwasraya sudah buruk sejak 2006.
Baca: Erick Thohir Lelang 6 Jabatan Pimpinan Tinggi Madya di Kementerian BUMN, Berikut Tata Cara Mendaftar
Ia pun heran bagaimana mungkin dengan kondisi keuangan yang kurang bagus, manajemen lama memutuskan menjadikan Jiwasraya sebagai sponsor Manchester City.
"Bayangkan 2014 posisi keuangan Jiwasraya sudah jelek, tapi masih mark up (menaikkan) buat jadi suporter Manchester City," ujarnya.
Selain menampilkan lambang klub dan citra pemain dalam kampanye pemasaran di seluruh Indonesia, Jiwasraya juga menawarkan kepada fans untuk bertemu dan menyapa dengan para pemain Manchester City.
Baca: Kerjasama Manchester City dan Jiwasraya, Gelontoran Dana Besar Hingga Strategi Rebranding
Chief Business Officer Manchester City, Tom Glick mengatakan dipilihnya Jiwasraya sebagai sponsor dikarenakan perusahaan ini mempunyai reputasi yang baik di Indonesia.
Terutama dalam hal mengedukasi masyarakat untuk bisa merencanakan masa depan yang lebih baik.
Menurutnya, nilai yang tertanam di Jiwasraya sejalan dengan Manchester City, yaitu nilai integritas dan kompetensi.
Hal itu menjadikan Jiwasraya bisa menjadi partner yang tepat bagi Manchester City.
Baca: Jiwasraya Rugi 13,7 Triliun Rupiah, Jaksa Agung Mencekal Pelaku-Pelaku yang Bermain di Dalamnya
"Kami akan bekerja sama dengan Jiwasraya dan nasabah mereka pada musim kompetisi berikutnya. Untuk membawa mereka lebih dekat dengan permainan yang mereka cintai," ujar Tom dikutip dari laman mancity.com.
Seperti diketahui, selain bekerja sama dengan Jiwasraya, Manchester City juga menggandeng dengan beberapa perusahaan di Indonesia.
Seperti diketahui, selain bekerja sama dengan Jiwasraya, Manchester City juga menggandeng beberapa perusahaan ternama di Indonesia. (Tribun Network/nas/kps/wly)
Fadli Zon berharap DPR bentuk Pansus Jiwasraya Gate
Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon menyebut kasus Jiwasraya merupakan skandal paling besar yang terjadi sekarang ini.
Kasus dugaan korupsi defisit perusahaan plat merah tersebut menurutnya harus diungkap tuntas.
"Saya kira Jiwasraya merupakan suatu skandal yang besar yang harus diungkap dan dituntaskan. Karena ini bisa menjadi satu gate atau skandal yang mungkin terbesar yang pernah ada," kata Fadli Zon di Kawasan Pancoran, Jakarta, Jumat (28/12/2019).
Baca: Tanggapi Krisis Jiwasraya, SBY: Jika Tak Ada yang Mau Tanggung Jawab, Salahkan Saja Masa Lalu
Fadli Zon berharap DPR membentuk Panitia Khusus (Pansus) menyelidiki kasus yang merugikan nasabah tersebut.
"Kita lihat proses politiknya di samping persoalan hukum yang harus ditangani pihak kejaksaan agung, polisi, atau KPK. Dari sisi DPR mestinya bisa diselenggarakan Pansus Jiwasraya, ini akan baik sekali," katanya.
Baca: Staf Pribadi Ungkap Respons SBY Soal Masalah Jiwasraya: Salahkan Saja Masa Lalu
Menurut Fadli Zon pembentukan Pansus bukan karena besar kecilnya nilai kerugian.
Namun, harus berdasarkan kedaruratan serta dampak yang ditimbulkan.
"Ini ada kedaruratan, juga untuk menginvestigasi ini. Apalagi ini angkanya cukup besar. Ini lebih besar dari Century. Ini di atas 10 triliun jadi menurut saya sangat wajar jika dibentuk Pansus Jiwasaraya, Jiwasraya Gate, " katanya.