News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tips dan Trik

Cara Penanganan Awal Barang yang Terendam Banjir, Motor: Mobil, Dokumen, hingga Ponsel

Penulis: garudea prabawati
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah warga menyaksikan puluhan kendaraan hancur pasca banjir yang merendam kawasan Pondok Gede Permai, Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (2/1/2020). Sebelumnya diketahui bahwa kawasan tersebut diterjang banjir dengan ketinggian air mencapai lima meter yang membuat ratusan rumah warga nyaris tenggelam dan yang terlihat hanya bagian atap. Tribunnews/Jeprima

TRIBUNNEWS.COM - Bencana banjir yang menerjang wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) meninggalkan kerugian bagi warga terdampak.

Banjir menerjang wilayah tersebut, akibat curah hujan yang tinggi sejak Selasa (31/12/2019), bahkan hingga saat ini Jumat (3/1/2019) banyak titik banjir yang masih ada.

Banyak harta benda warga yang turut serta terdampak, mulai dari hunian, kendaraan, ponsel, hingga dokumen-dokumen penting.

Maka berikut cara penanganan awal untuk barang yang terendam banjir, dilansir Tribunnews.com dari berbagai sumber.

1. Mobil

Sejumlah warga nekat melewati banjir yang merendam Jalan Kartini, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (2/1/2020). Arus lalu lintas di jalan tersebut lumpuh total, pemukiman warga, toko, hingga rumah sakit terendam banjir setinggi pinggang orang dewasa serta kendaraan yang tidak sempat dievakuasi juga nampak terendam banjir hingga menutup seluruh badan mobil. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

Banyak mobil terendam banjir, sehingga harus dilakukan normalisasi secara khusus.

Yang terpenting adalah jangan langsung menyalakan mesin mobil,  atau berusaha melakukan starter mesin.

"Risiko besar jika distarter malah mesin mobil mengalami water hammer karena air masuk ke dalam ruang bakar," jelas Wahidin Jaelani, Service Manager Astrido Daihatsu Daan Mogot, Jakarta Barat Dilansir dari GridOto.com.

Saat terendam banjir, air bisa masuk melalui air intake atau jalur udara yang langsung masuk ke dalam ruang bakar mesin mobil.

Ketika dipaksa starter, air akan dipaksa tercampur dengan udara dan bahan bakar yang bila dipantik oleh busi mesin akan menghasilkan tekanan tinggi seperti letupan.

Selain itu besar kemungkinan mobil yang terendam banjir, air yang masuk akan bercampur dengan oli transmisi.

Air yang rembes ke dalam mesin akan tercampur dengan oli mesin yang akan merusak senyawa oli mesin untuk melumasi komponen di dalam mesin.

Saat mesin dipaksa starter, campuran oli dan air ini malah membuat komponen di dalam mesin bisa aus dan rontok," tutup Wahidin.

Maka dari itu perlu ada penanganan khusus yakni proses flushing, pergantian baru oli transmisi.

"Betul, jadi saat penggantian harus dilakukan flushing untuk meyakinkan bahwa air sudah tidak ada di dalam" tambah Supriyanto dari Rizki Auto

"Proses flushing juga enggak boleh sembarangan seperti mesin yang bisa menggunakan solar, di transmisi matik enggak boleh," tambahnya.

Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, segera mengamankan kelistrikan pada mobil, dengan melepaskan kabel negatif di aki.

Tentunya hal ini untuk menghindari korsleting yang berpotensi merusak komponen listrik pada mobil.

Korsleting tersebut berpotensi merusak komponen mulai dari lampu hingga aksesoris audio.

2. Motor

Tips Atasi Motor yang Terendam Banjir (Kompas.com/David Oliver Purba)

Tidak hanya mobil, motor para warga terdampak banjir juga banyak yang terendam.

Akibat rendaman air tersebut sepeda motor pastinya akan mengalami mogok, maka perlu penanganan khusus.

Dilansir dari Kompas.com, langkah pertama yang perlu dilakukan yakni jangan pernah menyalakan mesin terlebih dahulu.

Motor harus dikeringkan secara alami, jika sudah cukup kering, kendaraan biasanya bisa dinyalakan, namun jangan dipaksakan.

Oli yang tercampur air dapat langsung diganti.

“Dikhawatirkan kalau baterai atau komponen kelistrikan motor masih banyak air. Sehingga saat dinyalakan, air bisa masuk ke sistem mesin ini tentu akan menyebabkan masalah,” ujar Technical Service Division PT Astra Honda Motor Endro Sutarno beberapa waktu lalu.

Di samping itu, kejadian banjir pasti menyebabkan tercampurnya oli mesin dengan air, sehingga proses sirkulasi oli di dalam mesin ikut terganggu.

Lantas setelah kering dan dapat dinyalakan, dan apabila pemilik motor memiliki kemampuan, dapat berlanjut memeriksa komponen kelistrikan, saringan udara, busi, knalpot, baterai, sampai karburator jika motornya belum injeksi.

"Namun jika tidak, segera bawa ke bengkel resmi terdekat,” ucapnya.

3. Ponsel

Ilustrasi ponsel (HandOut/Istimewa)

Ponsel yang terendam banjir harus segera dikeringkan, dan apabila saat terendam banjir dalam kondisi dicas lebih baik matikan listrik terlebih dahulu, agar terhindang bahaya dari tersengat listrik.

Lantas keringkan ponsel dengan handuk atau kain yang baik penyerapan airnya, ingat jangan mengeringkan ponsel dalam kondisi teraliri listrik.

Dilansir dari Kompas.com, jika memungkinkan, lepas baterai dan periksa pojok-pojok sekitar baterai di area yang terdapat lingkaran atau kotak kecil bewarna putih, dengan atau tanpa garis bewarna merah.

Apabila warnanya bukan putih tapi berubah menjadi pink atau merah, berarti ada kerusakan akibat rembesan air.

Namun, apabila ponsel Anda jenis non-removable battery atau unibodi, di mana baterai tertanam di bodi ponsel, cukup pastikan bagian dalam benar-benar kering.

Lantas lepas kartu SIM dan memori eksternal Jangan lupa untuk menanggalkan kartu SIM dan juga memori eksternal (microSD) yang terpasang di dalam ponsel, jika ada untuk menyelamatakan data yang tersimpan.

Dan saat akan memasukkan ke ponsel lagi, pastikan sudah dalam kondisi kering maksimal.

Jangan gunakan hair dryer, tapi vacuum cleaner Handuk atau kain kurang ampuh? Anda bisa Gunakan vacuum cleaner jika ada.

Nyalakan dan arahkan corongnya ke bagian ponsel yang masih basah, lebih kurang 20 menit.

Jangan mengarahkan corong vacuum cleaner terlalu dekat dengan ponsel karena alat ini bisa menghasilkan listrik statis yang dapat merusak perangkat elektronik.

Lantas dapat juga pendam ponsel di bahan penyerap air seperti beras selama satu malam atau lebih lama. Selain beras, Anda juga bisa menggunakan bahan penyerap kelembaban lain seperti silica gel.

Timbun ponsel ke dalam beras atau silica gel dalam sebuah wadah dan tutup rapat-rapat.

Agar lebih efektif, ubah posisi ponsel tiap beberapa jam sekali agar air yang masih di dalam bisa mengalir ke bawah, lantas setelah kering, coba lebih keringkan dengan handuk lagi.

4. Dokumen

Gambar penyelamatan dokumen pasca bencana ()

Kabar baik, bagi dokumen yang terendam banjir, Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) memberikan pelayanan kepada masyarakat korban banjir.

Namun memang harus ada penyelematan awal dokumen yang terendam tersebut, karena riskan rapuh, maka harus berhati-hati dalam menyelamatkannya.

Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, pelayanan diberikan ANRI sebagai program untuk mempreservasi dan meningkatkan aksesibilitas arsip statis yang merupakan arsip bernilai guna tinggi.

Dikutip dari anri.go.id, program ANRI tersebut bernama Layanan Restorasi Arsip Keluarga (LARASKA).

Layanan Restorasi Arsip Keluarga adalah layanan gratis kepada masyarakat untuk merestorasi atau perbaikan fisik arsip keluarga.

Misalnya dokumen Akte Perkawinan, Akte Kelahiran, Kartu Keluarga (KK), KTP, Sertfikikat Tanah, Ijazah, dan lainnya.

Syaratnya:

1. Masyarakat membawa dokumen yang rusak ke ANRI setiap hari kerja mulai pukul 08.00 WIB sampai 15.00 WIB.

2. Dokumen asli (tidak dalam bentuk foto copy/laminating)

3. Setiap keluarga dilayani maksimal 10 lembar

4. Bisa ditunggu

Informasi lebih lanjut dapat menghubungi Bagian Humas Arisp Nasional Republik Indonesia (ANRI).

Alamat Jalan Ampera Raya Nomor 7 Cilandak, Jakarta, 12560, Nomor Telepon: 021-780585, ext. 406.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati/Facundo Chrysnha Pradipha) (Kompas.com/Wahyunanda Kusuma Pertiwi)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini