TRIBUNNEWS.COM - Buntut dari kejadian relawan banjir yang dimarahinya, Camat Ciledug akhirnya memberikan permintaan maaf.
Kejadian yang terjadi saat banjir pada Kamis (2/1/2020) di Wisma Tajur, Ciledug itu viral di sosial media.
Setelah viral dan mendapat banyak cibiran dari warganet, sang camat akhirnya memberikan video permintaan maafnya.
Tak hanya itu ia juga mengaku berterima kasih kepada para relawan, Polri, TNI dan lainnya yang telah membantu menangani banjir.
Saat ditemui oleh wartawan, sang camat bernama Syarifudin pun memberikan klarifikasi dan penjelasan mengenai kejadian yang viral itu.
Dari beberapa penjelasan yang diberikan oleh Syarifudin, Rajab Priadi, relawan banjir yang dimarahinya memberikan klarifikasi.
Raja sapaan akrabnya, membantah beberapa penjelasan dari Camat Ciledug, Syarifudin.
Raja menjelaskan kapan ia sampai di lokasi kejadian banjir.
"Saya sampai Rabu malem, Kamis sore pukul 14.30 saya baru balik. Jadi tidak benar kalau pak camat bilangnya saya sampainya Kamis pagi," ujarnya kepada Tribunnews.com, Kamis (9/1/2020).
Raja mengatakan kejadian yang menimpanya sekira pukul 11.30 siang, untuk itu ia membantah meminta lampu senter.
"Saya cuma minta tolong sekali dan saya hanya meminta toa saja."
"Saya tidak meminta lampu, karena untuk apa siang hari saya meminta lampu," tegasnya kepada Tribunnews.com melalui sambungan telepon.
Raja juga merasa dirinya tidak ditegur oleh anggota kepolisian.
Ia bahkan menanyakan kapan dirinya ditegur oleh anggota Polsek Ciledug.