Presiden juga meminta agar semua pihak dapat membedakan antara wilayah teritorial dengan ZEE Indonesia.
"Tolong ini dibedakan, kalau dicampur aduk nanti kita bingung," imbuhnya.
Tak hanya membahas terkait hal tersebut, dalam kesempatan itu, Jokowi juga menegaskan bahwa Natuna adalah Indonesia.
"Hari ini saya datang ke sini (Natuna) ingin memastikan dan ingin memberitahukan kepada bapak, ibu dan saudara-saudara semuanya, Natuna adalah teritorial kita," ujar Jokowi.
Hal ini dapat dilihat dari wilayah Natuna yang memiliki penduduk dengan jumlah 81 ribu.
"Kenapa ini saya sampaikan? Di Natuna ada penduduknya sebanyak 81 ribu. Di sini juga ada bupatinya, gubernur dan semuanya," tambahnya.
Jokowi meminta agar tidak ada lagi yang meragukan hal itu.
"Jangan sampai ada yang bertanya dan meragukan," kata Jokowi.
Kepala negara ini juga tidak bosan untuk terus menegaskan tidak boleh ada tawar-menawar untuk kedaulatan.
"Sekali lagi, kedaulatan itu tidak bisa dan tidak ada yang namanya tawar-menawar," tegas Jokowi.
Dikutip dari laman resmi Sekretariat Presiden, Jokowi dan rombongan melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau pada Rabu kemarin.
Mereka tiba di Pangkalan Angkatan Laut Terpadu Selat Lampa sekitar pukul 11.47 WIB.
Dalam kunjungannya Jokowi kemudian langsung bertemu dengan ratusan nelayan di Kabupaten Natuna.
Kemudian Jokowi juga terlihat menaiki Kapal Republik Indonesia (KRI) Usman Harun yang tengah bersandar di dermaga.